Luhut: Pemerintah Bakal Tertibkan Kapal Asing yang Masuk Labuan Bajo
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Sabtu, 12 September 2020 06:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut B. Pandjaitan, mengatakan pemerintah akan menertibkan kapal wisata asing yang beroperasi di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) khususnya kawasan wisata Labuan Bajo.
"Jumlah kapalnya ada sekitar 500, sekarang harus diawasi," ujar Luhut dalam keterangan tertulis, Jumat, 11 September 2020. Ia mengatakan jangan sampai ada kapal tinggal di situ tapi tidak membayar dan tidak mengikuti aturan pemerintah daerah.
Untuk itu, saat ini pemerintah pun berencana untuk membeli speed boat buatan dalam negeri untuk mengawasi dan mengejar kapal asing tanpa bendera tersebut. "Jadi semua harus ada pengawasan, kalo nggak kita akan repot," kata Luhut.
Data Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat mencatat dari sekitar 4.000 kapal wisata yang beroperasi di kawasan Labuan Bajo, baru hampir 500 kapal yang sudah terdaftar dan resmi untuk melakukan aktivitas wisata. Luhut mengatakan pemasukan dari kapal-kapal tersebut bisa menjadi potensi pendapatan daerah.
"Kan tidak fair jika kamu mendapat keuntungan dari Labuan Bajo tetapi tidak membayar kewajiban pajak," ujarnya.
<!--more-->
Pada hari ini, Luhut melakukan kunjungan didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau beberapa proyek pembangunan infrastruktur penunjang Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) wilayah Labuan Bajo.
Salah satunya, Luhut mengunjungi pembangunan penataan Goa Batu Cermin. Proyek penataan yang menelan biaya APBN sebesar lebih dari Rp 27 miliar ini meliputi pembangunan sejumlah fasilitas seperti amphitheater dan rumah budaya untuk kegiatan seni dan budaya lokal yang diharapkan bisa mendatangkan pemasukan devisa, membuka lapangan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal.
Selanjutnya Luhut meninjau pembangunan kawasan pariwisata Puncak Waringin dan viewing deck-nya, yang diproyeksikan menjadi sentra souvenir dan pusat kegiatan perbelanjaan produk-produk tradisional di Labuan Bajo.
Dua objek wisata ini ditargetkan dapat selesai akhir tahun 2020. Luhut mengingatkan pemerintah setempat untuk tidak abai merawat infrastruktur tersebut. "Kalau sudah dibangun begini, jangan lupa dirawat. Karena dengan begitu orang akan berinvestasi," kata Luhut.
Baca juga: Soal Kenaikan Tarif Tol, Luhut: Janji Kepada Investor Harus Dilaksanakan
CAESAR AKBAR