Ekonom dan Pengembang Dukung Penundaan Pemindahan Ibu Kota Baru

Kamis, 10 September 2020 03:30 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbincang dengan beberapa menteri kabinet Indonesia Maju saat kunjungan kerja di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa, 17 Desember 2019. Jokowi melewati jalanan becek saat meninjau lokasi ibu kota negara baru itu. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden

TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan pemerintah menunda pemindahan ibu kota baru dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur mendapat dukungan dari berbagai pihak. Penanganan kesehatan masyarakat dianggap lebih prioritas.

Dilihat dari sisi anggaran, Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal menyatakan keputusan pemerintah sudah tepat. Pemindahan ibu kota negara membutuhkan dana hingga Rp 466 triliun. Meski Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hanya menanggung 19 persen dari totalnya, alokasi dana untuk proyek tersebut akan membebani negara yang sedang fokus pada penanganan Covid-19.

Tahun ini saja, pemerintah melebarkan defisit APBN hingga 5,07 persen. Angkanya diperkirakan bertambah menjadi 6,3 persen di akhir tahun nanti. Sementara pada 2021, defisit APBN telah dipatok sebesar 5,5 persen dan secara bertahap turun menjadi 2,7 persen pada 2023. "Jika ditambah program ibu kota negara, pelebaran defisit akan terlalu besar dan dikhawatirkan sulit kembali ke kisaran 3 persen," kata Faisal, Rabu 9 September 2020.

Selain alokasi, pemerintah juga harus memperhatikan penyerapan anggaran jika program pemindahan ibu kota dilanjutkan di tengah pandemi. Faisal khawatir beban eksekusi anggaran semakin berat, pasalnya penyerapan anggaran untuk penanganan Covid-19 pun masih lambat.

Faisal mengatakan pemerintah sebaiknya tidak memecah fokus terhadap penanganan Covid-19 saat angka kasus masih terus melonjak. Pemulihan ekonomi, menurut dia, sangat bergantung pada keberhasilan penanganan Covid-19.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Penundaan pemindahan ibu kota negara dipastikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa. Dia menyatakan pandemi mengubah kondisi perekonomian Indonesia sehingga proyek harus ditunda. Untuk sementara pemerintah memfokuskan diri pada penanganan Covid-19.

"Namun pekerjaan essentials seperti master plan, detail plan, dan pekerjaan infrastruktur dasar yang bakal menopang ibu kota negara tetap dilanjutkan," katanya.

Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI), Totok Lusida, juga menyatakan dukungannya terhadap penundaan pemindahan ibu kota negara. "Sebelum Covid-19 sebenarnya kami sudah minta ditunda karena waktu itu properti cenderung sepi," ujarnya. Setelah ada Covid-19, pengusaha masih fokus bertahan dari pandemi.

Anggota REI sebelumnya berencana menanamkan investasi di ibu kota baru. Tak tanggung, dana sekitar Rp 1.000 triliun siap digelontorkan untuk menggarap sektor properti di lokasi ibu kota baru. Mereka menilai proyek ini menjanjikan lantaran tanah telah disiapkan pemerintah sehingga dananya dapat dimanfaatkan untuk membangun prasarana seperti kawasan hunian dan rumah sakit.

Totok menyatakan Kepala Bappenas Suharso Monoarfa sempat bertemu dengan anggota REI untuk membahas kerja sama pembangunan di ibu kota baru. Komunikasi kembali terjadi sekitar Mei 2020 namun kemudian belum ada kepastian lagi. "Kita pikirkan survive dulu," katanya.

<!--more-->

Kepala Departemen Advokasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, Zenzi Suhadi, menyatakan penundaan ini dapat menjadi kesempatan bagi pemerintah untuk meninjau ulang programnya. "Untuk memikirkan kewajibannya terlebih dahulu menyelamatkan Jakarta," ujar dia.

Salah satu alasan pemerintah untuk memindahkan ibu kota ialah kondisi muka air tanah di Jakarta wilayah utara. Permukaannya turun 7,5-10 cm per tahun. Menurut Zenzi pemerintah seharusnya mengatasi permasalahan ini sebelum mencari tempat baru.

Dia juga sempat menyoroti kajian Bappenas mengenai daya dukung alam ibu kota negara di dua kabupaten di Kalimantan Timur, yaitu Kutai Kertanegara dan Penajam Paser Utara dengan luas mencapai hampir 190 ribu hektare. Menurut dia kajian tersebut tidak sesuai fakta di lapangan. "Beban lingkungan Kalimantan Timur juga sudah berat," ucapnya.

Salah satu poinnya adalah kriteria tahan bencana di Kalimantan Timur. Menurut Zenzi, provinsi tersebut masih rentan terhadap gempa dan bencana hidrologi, seperti tsunami dan kekurangan air. Belum termasuk kabut asap saat musim kering.

Baca juga: KLHK Dapat Tambahan Anggaran 2021 Rp 394 M untuk Food Estate dan Ibu Kota Baru


YOHANES PASKALIS, VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Bertemu Jokowi Bahas IKN, AHY Instruksikan Pembebasan Lahan untuk Percepat Investasi Tak Asal Gusur

4 hari lalu

Bertemu Jokowi Bahas IKN, AHY Instruksikan Pembebasan Lahan untuk Percepat Investasi Tak Asal Gusur

AHY mengaku telah membahas progres perkembangan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Baca Selengkapnya

Groundbreaking Keenam di IKN, Kepala OIKN: Ada Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa hingga Universitas dari Malaysia

5 hari lalu

Groundbreaking Keenam di IKN, Kepala OIKN: Ada Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa hingga Universitas dari Malaysia

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono buka suara soal peletakan batu pertama (groundbreaking) tahap keenam di ibu kota baru itu dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

8 hari lalu

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Dianalogikan sebagai Bandung Bondowoso saat Bangun IKN, Respons PUPR?

8 hari lalu

Dianalogikan sebagai Bandung Bondowoso saat Bangun IKN, Respons PUPR?

Kementerian PUPR memastikan pihaknya idak bekerja terburu-buru dalam membangun IKN.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Indonesia Terancam Twin Deficit, Apa Itu?

11 hari lalu

Pengamat Sebut Indonesia Terancam Twin Deficit, Apa Itu?

Indonesia berisiko menghadapi kondisi 'twin deficit' seiring dengan menurunnya surplus neraca perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Sepakat Jaga Defisit Anggaran 2025 3 Persen, Apindo: Penyusunan RAPBN Mesti Displin

17 hari lalu

Pemerintah Sepakat Jaga Defisit Anggaran 2025 3 Persen, Apindo: Penyusunan RAPBN Mesti Displin

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menanggapi soal keputusan pemerintah menjaga defisit APBN 2025 di bawah 3 persen.

Baca Selengkapnya

Pelantikan Abdel Fattah El-Sisi sebagai Presiden Mesir Dilakukan di Ibu Kota Baru

27 hari lalu

Pelantikan Abdel Fattah El-Sisi sebagai Presiden Mesir Dilakukan di Ibu Kota Baru

Abdel Fattah El-Sisi akan dilantik sebagai Presiden Mesir untuk ketiga kalinya pada Rabu, 3 Maret 2024, di Ibu Kota Baru.

Baca Selengkapnya

Otorita IKN Gandeng BSI, Siapkan Layanan Perbankan Syariah di Ibu Kota Baru

32 hari lalu

Otorita IKN Gandeng BSI, Siapkan Layanan Perbankan Syariah di Ibu Kota Baru

Otorita Ibu Kota Nusantara (Otorita IKN atau OIKN) meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan Bank Syariah Indonesia atau BSI.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Sebut Pemindahan Ibu Kota ke IKN sebagai Semangat Anti Kolonialisme

40 hari lalu

Ombudsman Sebut Pemindahan Ibu Kota ke IKN sebagai Semangat Anti Kolonialisme

IKN mestinya tidak dijadikan kota multifungsi seperti Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bantah Gusur Paksa Warga, Kepala Otorita IKN: Ramadan Ini Kita Beribadah Dulu

46 hari lalu

Bantah Gusur Paksa Warga, Kepala Otorita IKN: Ramadan Ini Kita Beribadah Dulu

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono memastikan selama bulan Ramadan ini tak ada penggusuran untuk pembangunan ibu kota baru.

Baca Selengkapnya