Cermati Dinamika Berkembang, Sri Mulyani Sebut Dana PEN Rp 356,2 T Bisa Berubah

Senin, 7 September 2020 13:51 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani didampingi Wamenkeu Suahasil Nazara mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 26 Agustus 2020. Dalam raker tersebut, Sri Mulyani dan Komisi Xi membahas Laporan Keuangan Kementerian Keuangan pada APBN 2019. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) di 2021 yang sebelumnya disebutkan nilainya lebih rendah daripada yang dialokasikan pada tahun ini, bisa jadi akan berubah. Pasalnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan beberapa menteri masih akan terus melakukan perubahan alokasi anggaran.

Terkait hal tersebut, Kemenkeu akan selalu mengantisipasi kemungkinan perubahan itu. Perubahan itu, misalnya bantuan sosial yang diperpanjang atau jumlahnya dikurangi, dan atau perubahan lainnya. Kementerian Keuangan, kata Sri Mulyani, memang harus fleksibel melihat dinamika yang ada, sambil tetap menjaga disiplin fiskalnya.

"Jadi mohon mungkin untuk komisi XI, karena sebagai partner utama kami, juga bisa memahami dinamika yang harus kita kelola ini," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Pembahasan Rencana Kerja Anggaran Kementerian Keuangan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2021, Senin, 7 September 2020.

Hal tersebut, menurut Sri Mulyani, menteri keuangan sebagai bendahara negara di tengah situasi yang terus berubah harus bersikap fleksibel. "Tentu tanpa mengorbankan disiplin dan rambu-rambu prudential dari sisi fiscal policy kita," ujarnya.

Sri Mulyani menjelaskan, beberapa program pemerintah untuk pemulihan ekonomi nasional dan penanganan Covid-19 masih akan dilanjutkan di 2021. "Karena kita semua tahu sampai dengan akhir tahun ini, meski ada harapan akan vaksin, Covid itu masih akan ada," tuturnya.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Lebih jauh Sri Mulyani berharap di tahun 2021, Kemenkeu juga tetap bisa menghemat anggaran yang terjadi secara tidak sengaja karena Covid-19, seperti work from home dan work from office. Dari perubahan kegiatan sehari-hari itu, Kemenkeu melihat realokasi anggaran bisa dilakukan.

Sebab, menurut dia, WFH bisa menciptakan efisiensi tanpa mengkompromikan segi kinerja dan keandalannya. "Nah ini yang akan kita teruskan sehingga nanti perubahan di dalam anggaran ini diharapkan dapat meng-capture efisiensi yang kita lakukan pada 2020 di 2021," kata Sri Mulyani.

Pemerintah sebelumnya mengalokasikan keberlanjutan program PEN pada 2021 sebesar Rp 356,2 triliun. Angka itu lebih rendah ketimbang alokasi anggaran yang ditetapkan untuk tahun 2020 ini sebesar Rp 695,2 triliun. Alokasi anggaran untuk program PEN tersebut digunakan untuk penyediaan dan distribusi vaksin sebagai salah satu prioritas pemerintah.

Selain itu anggaran tersebut ditujukan untuk membiayai bantuan sosial dalam rangka mendukung dan mempertahankan daya beli rakyat, terutama di kelompok menengah bawah yang masih terdampak. "Serta dukungan dunia usaha terdampak, UMKM, dan koperasi untuk membangkitkan kembali aktifitas usahanya," kata Sri Mulyani.

Baca: Mulai 1 Januari 2021, Transaksi Elektronik di Atas Rp 5 Juta Kena Bea Meterai

Berita terkait

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

17 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

4 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

5 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

5 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya