Direktur KCIC Sebut Progress Proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung 60 Persen
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 2 September 2020 16:43 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur HSR PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Xin Xuezhong menargetkan pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung rampung sesuai target.
"Saat ini untuk progress kereta cepat Jakarta Bandung sudah 60 persen. Hari ini kami mulai instalasi box girder di tiga lokasi casting yard," ujar Xin Xuezhong dalam seremoni pemasangan girder di Cikarang, Rabu, 2 September 2020.
Xin Xuezhong menjelaskan, perusahaan terus berupaya melakukan pekerjaan sesuai standar keselamatan dan kualitas kerja yang berlaku. Pada hari ini juga dilakukan instalasi girder di tiga lokasi sekaligus yakni Cikarang, Karawang dan Kota Bandung.
Hingga akhir 2019, proyek ini menapaki sejumlah pencapaian konstruksi. Sebagai contoh, pencapaian konstruksi itu berupa satu dari tiga belas tunnel Kereta Cepat Jakarta – Bandung telah ditembus.
Di semester awal 2020, dua tunnel Proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung di daerah Purwakarta juga telah ditembus, yakni tunnel ketiga dengan panjang 735 meter dan tunnel kelima dengan panjang 437 meter. Walhasil, total tiga konstruksi terowongan telah ditembus.
<!--more-->
Adapun pembangunan 10 tunnel yang tersisa kini terus berlangsung, salah satunya adalah konstruksi Tunnel pertama dengan menggunakan bor raksasa, Tunnel Boring Machine (TBM). Konstruksi tunnel itu sudah mencapai setengah dari panjang terowongan sepanjang 1.885 meter sejak penggalian awalnya pada kuartal IV tahun 2019.
Sebelumnya, terkait pemasangan proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) di KM 29, tepatnya pada on Ramp Cikarang Utara arah Jakarta pada hari ini, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. melakukan rekayasa lalu lintas. Caranya dengan menutup sementara lajur 1 Tol Jakarta - Cikampek pada lokasi pekerjaan Kereta Cepat Indonesia China.
General Manager Representative Office 1 Jasamarga Transjawa Tollroad Regional Division Widiyatmiko Nursejati, menyebutkan, rekayasa lalu lintas dilakukan sebagai antisipasi karena pekerjaan instalasi girder tersebut berpotensi mengganggu arus lalu lintas. "Maka akan dilakukan penutupan sementara lajur 1," ujarnya.
Pengelola tol Jipek, Representative Office 1 Jasamarga Transjawa Tollroad Regional Division (RO 1 JTTRD) telah menyiapkan mitigasi risiko untuk mengantisipasi kepadatan yang berpotensi terjadi akibat pekerjaan tersebut.
Mitigasi risiko tersebut berupa pengaturan arus lalu lintas menjelang area kerja dengan pemasangan rambu-rambu darurat selama pekerjaan dan berkoordinasi dengan Kepolisian untuk melaksanakan pengalihan arus lalu lintas dari arah Cikarang Utara menuju Jakarta melalui GT Cikarang Barat bila diperlukan.
BISNIS
Baca juga: Bos KCIC: 50 Persen Tiang Proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung Telah Terbangun