Sri Mulyani: Hingga Semester I 2021 Pemulihan Ekonomi Belum Full Power

Rabu, 2 September 2020 12:25 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani didampingi Wamenkeu Suahasil Nazara mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 26 Agustus 2020. Dalam raker tersebut, Sri Mulyani dan Komisi Xi membahas Laporan Keuangan Kementerian Keuangan pada APBN 2019. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pemulihan ekonomi hingga semester I 2021 belum akan berlangsung maksimum. Pasalnya penyebaran Covid-19 diperkirakan masih membayangi dunia pada paruh pertama tahun depan.

"Pada semester I tahun depan kita tidak bisa mengasumsikan pemulihan yang full power karena pasti covid masih akan jadi salah satu faktor yang menahan pemulihan konsumsi, investasi, maupun pemulihan ekonomi global," ujar Sri Mulyani dalam rapat bersama Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu, 2 September 2020.

Sri Mulyani mengatakan ketidakpastian akibat Covid-19 masih akan terjadi lantaran vaksinasi dari virus tersebut diperkirakan baru akan meluas pada semester II 2021. Sehingga perekonomian tahun depan akan sangat bergantung kepada pemulihan ekonomi pada paruh kedua. "Ini memberi pengaruh seberapa tinggi pemulihan 2021," ujarnya.

Pemerintah mengasumsikan pertumbuhan ekonomi pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara2021 pada kisaran 4,5-5,5 persen. Angka tersebut telah mempertimbangkan pemulihan ekonomi pada tahun ini yang sudah terjadi namun belum maksimum lantaran pagebluk yang belum berakhir.

"Jadi karena pengaruh Covid-19 belum sepenuhnya akan hilang di semester I tahun depan, kami prediksi pemulihan tidak akan strong full power. Semester 2 kami bisa mengharapkan kalau vaksinasi sudah bisa dilakukan dan bisa memberi confidence," tutur Sri Mulyani.

<!--more-->

Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia berpotensi masih berada di zona negatif pada triwulan III dan triwulan IV 2020. Pada kuartal II 2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada level minus 5,3 persen.

"Lower end, dari prediksi kami menunjukkan di kuartal ketiga kita mungkin masih mengalami negatif growth dan bahkan kuartal empat masih dalam zona sedikit di bawah netral," ujar Sri Mulyani.

Ia berujar bahwa dengan bacaan dan analisis yang dilihat pada kuartal II 2020, khususnya pada aktivitas ekonomi, Kementerian Keuangan memperkirakan pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini berada di kisaran minus 1,1 persen hingga positif 0,2 persen.

"Kalau 0,2 persen itu kami mengasumsikan di kuartal III dan kuartal IV recovery bsia terjadi lebih untuk mengkompensasi kontraksi yang dalam di kuartal II," kata dia.

Baca juga: Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Bisa Minus 1,1 Persen di 2020

CAESAR AKBAR

Berita terkait

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

13 jam lalu

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

Pakar menilai komunikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada publik belum optimal, kerap memicu opini negatif masyarakat

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

16 jam lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

19 jam lalu

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

Untuk jadi negara maju Airlangga sebut pemerintah memproyeksikan ekonomi harus di atas 5 persen

Baca Selengkapnya

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

1 hari lalu

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

Yustinus Prastowo mengatakan Kementerian sudah menyiapkan beberapa rencana untuk menangani masalah di Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

1 hari lalu

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

Sri Mulyani menyampaikan informasi ihwal perkembangan perekonomian global terkini kepada Jokowi di Istana.

Baca Selengkapnya

Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

1 hari lalu

Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan kepada Presiden Jokowi terkait sorotan publik terhadap Direktorat Jenderal Bea dan Cukai belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

1 hari lalu

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

Prabowo mengatakan Indonesia bisa dengan mudah mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam 2-3 tahun mendatang.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan

1 hari lalu

Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan

Sri Mulyani juga menyampaikan tantangan Bea Cukai di era pesatnya perkembangan teknologi.

Baca Selengkapnya

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

2 hari lalu

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

Chatib Basri menilai konflik yang terus-menerus di Timur Tengah berpotensi membuat defisit APBN hingga Rp 300 triliun.

Baca Selengkapnya

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

2 hari lalu

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

Bea Cukai terus menuai kecaman publik karena dianggap berkinerja buruk. Sri Mulyani belum berhasil menangani. Kini Jokowi turun tangan.

Baca Selengkapnya