Trending Bisnis: Jokowi Sebut Kontraksi Bali Terparah hingga Tarif Listrik Turun
Reporter
Tempo.co
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 2 September 2020 06:22 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang hari Senin, 1 September 2020, dimulai dari pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi soal Papua yang terhindar dari kontraksi ekonomi. Setelah itu ada berita soal Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang meresmikan Transjateng rute Purworejo-Magelang-Temanggung.
Selain itu berita penurunan tarif listrik sejumlah golongan pelanggan nonsubsidi dan keputusan Sri Mulyani memberikan insentif pulsa ke ASN hingga Rp 400 ribu. Ada juga soal blak-blakan Aakar Abyasa menceritakan sengketa 63 klien Jouska hingga bos Pertamina yang menyebutkan Indonesia masuk dalam 7 negara yang masih menggunakan BBM oktan rendah.
Keenam topik tersebut paling banyak menyedot perhatian pembaca di kanal Bisnis Tempo.co. Berikut selengkapnya enam berita bisnis yang trending tersebut:
1. Jokowi: Hanya Papua dan Papua Barat yang Terhindar Kontraksi, Bali Paling Parah
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan hampir seluruh provinsi di Indonesia mencatat kinerja ekonomi negatif. Pada kuartal II 2020, hanya Papua dan Papua Barat yang terhindar dari kontraksi ekonomi.
“Provinsi yang tertinggi pertumbuhan ekonominya adalah Papua, 4,25 persen, Papua Barat 0,25 persen, yang positif hanya Papua dan Papua Barat,” kata Presiden membuka rapat terbatas dengan para gubernur secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa, 1 September 2020.
Jokowi mengatakan Bali menjadi provinsi yang perekonomiannya terdampak pandemi paling parah. Pada triwulan kedua, wilayah yang mengandalkan pariwisata ini, mengalami kontraksi 10,98 persen secara tahunan.
Baca selengkapnya mengenai Joko Widodo di sini.
2. Ganjar Pranowo Luncurkan Transjateng Rute Purworejo-Magelang-Temanggung
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo secara resmi meluncurkan Bus Rapid Transit (BRT) Transjateng Koridor IV rute Purworejo-Magelang-Temanggung (Purwomanggung) di Pendapa Kabupaten Purworejo, Selasa, 1 Agustus 2020.
<!--more-->
"Ini akan kita gratiskan selama sembilan hari sampai tanggal 9 September 2020. Silakan 'bus-busan sak kemengmu' (silakan naik bus sampai kamu capai)," kata Ganjar.
Total ada 14 armada BRT yang akan beroperasi dan melintasi 14 halte dari Terminal Kutoarjo Kabupaten Purworejo sampai Terminal Borobudur di Kabupaten Magelang.
Simak selengkapnya mengenai Ganjar Pranowo di sini.
3. Tarif Listrik Sejumlah Golongan Pelanggan Nonsubsidi Diturunkan, Siapa Berhak?
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif telah menetapkan penyesuaian Tarif Tenaga Listrik (Tariff Adjustment) periode Oktober-Desember 2020 untuk 7 (tujuh) golongan pelanggan nonsubsidi. Soal penyesuaian tarif listrik ini diatur dalam Surat Menteri ESDM kepada Direktur Utama PT PLN (Persero) tanggal 31 Agustus 2020.
Adapun untuk rinciannya, bagi pelanggan tegangan rendah tarifnya ditetapkan Rp 1.444,70 per kilowatt hour (kWh) atau turun sebesar Rp 22,5 per kWh dari periode sebelumnya. Kendati demikian, khusus untuk pelanggan rumah tangga 900 VA-RTM, tarifnya tidak naik atau tetap sebesar Rp 1.352/kWh
"Sedangkan untuk pelanggan tegangan menengah dan tegangan tinggi tarifnya tetap, sama dengan perhitungan besaran tarif tenaga listrik periode Juli-September 2020," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi, dalam keterangan resminya, Selasa, 1 September 2020.
Baca selengkapnya mengenai tarif listrik di sini.
4. Sah, Sri Mulyani Putuskan Insentif Pulsa ke ASN Hingga Rp 400 Ribu
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati resmi memberikan insentif pulsa berupa paket data dan komunikasi kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) atau ASN dan kalangan mahasiswa dengan besaran bervariasi. Kebijakan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 394/KMK.02/2020 tentang Biaya Paket Data dan Komunikasi Tahun Anggaran 2020.
"Bahwa dengan penerapan sistem kerja pegawai ASN dalam tatanan normal baru, tugas kedinasan dan kegiatan operasional perkantoran, antara lain berupa rapat dan monitoring dan evaluasi dapat dilakukan secara daring (online) dari rumah," kata dia sebagaimana dikutip dari aturan tersebut, Selasa, 1 September 2020.
<!--more-->
Untuk besaran insentif pulsa, Sri Mulyani memberikan dua penggolongan bagi ASN. Pertama, biaya paket data dan komunikasi kepada pejabat setingkat Eselon I dan II atau yang setara diberikan senilai Rp400 ribu per orang setiap bulan. Kedua, ASN setingkat Eselon III atau yang setara ke bawah mendapatkan Rp200 ribu per orang setiap bulan.
Simak selengkapnya mengenai Sri Mulyani di sini.
5. Eksklusif: Aakar Abyasa Blak-blakan Soal Sengketa 63 Klien Jouska
Pendiri sekaligus CEO PT Jouska Finansial Indonesia (Jouska) Aakar Abyasa Fidzuno buka-bukaan soal duduk perkara kasus perusahaannya dengan sejumlah klien merasa mengalami kerugian investasi. Hingga saat ini, sudah ada 63 klien yang mengajukan dispute terhadap Jouska.
"Ini catatan yang dokumennya sudah kami terima. Untuk dispute ini kami tetap verifikasi mengenai investasi mereka di pasar modal," ujar Aakar saat diwawancarai Tempo, Selasa, 1 September 2020.
Aakar mengatakan dispute tersebut diajukan oleh para klien ke perseroannya lantaran selama ini perusahaan penasihat keuangan itu lah yang kerap berkomunikasi dengan para pemilik modal atas nama pihak ketiga.
Baca selengkapnya mengenai Jouska di sini.
6. Dirut Pertamina: Hanya 7 Negara yang Masih Pakai BBM Oktan Rendah, Termasuk RI
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menjelaskan dari seluruh dunia, hanya tujuh negara termasuk Indonesia yang masih menggunakan bahan bakar di bawah RON 90 atau tergolong BBM oktan rendah.
"Sebetulnya Premium dan Pertalite porsi konsumsinya yang paling besar. Kita perlu mendorong bagaimana konsumen yang mampu beralih ke BBM ramah lingkungan," kata Nicke dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII di Jakarta, Senin, 31 Agustus 2020. Premium memiliki kadar RON 88 sedangkan Pertalite RON 90.
Nicke menjelaskan selain Indonesia, hanya tinggal enam negara lainnya yang masih menggunakan bahan bakar di bawah RON 90, yakni Kolombia, Mesir, Ukraina, Mongolia, Uzbekistan, dan Bangladesh.
Simak selengkapnya mengenai Pertamina di sini.
Baca juga: Beda dengan Anies Baswedan, Ganjar Pranowo Minta Bioskop Tak Segera Dibuka