Pelindo II Percepat Rencana Digitalisasi Fasilitas Bongkar Muat Peti Kemas
Reporter
Yohanes Paskalis
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Rabu, 26 Agustus 2020 04:45 WIB
Meski tak separah bisnis penumpang, aktivitas kapal barang domestik pun melemah karena sepinya pengiriman material konstruksi dan bahan bakar. “Kapal asing sudah jelas sepi karena pembatasan ekspor impor ke beberapa negara yang lockdown,” katanya.
Di paruh kedua tahun ini, Wilis melanjutkan, Pelindo III menggencarkan stimulus untuk mengerek jumlah pengguna jasa. Salah satu bentuknya adalah pelonggaran durasi penumpukan peti kemas di terminal, dari yang sebelumnya dipatok dari tiga hari menjadi lima hari. Masa penumpukan kontainer kosong impor pun diperlebar dari tiga hari menjadi tujuh hari.
Dalam hal ini, kata dia, perusahaan menawarkan efisiensi biaya hingga 65 persen bagi para eksportir dan pelaku usaha penunjangnya. Program itu diperkuat pengurangan biaya Terminal Handling Charge, dan sosialisasi kepastian waktu sandar dan ketersediaan tambat. “Direspons positif kok, arus bongkar muat bisa ditahan tak lebih rendah dari 3 persen itu.”
Senior Vice President Sekretariat PT Pelindo I (persero), Imron Eryandy, mengatakan entitasnya ingin mengejar setidaknya 1 persen pertumbuhan arus peti kemas hingga ujung tahun ini. Skema keringanan yang diterapkan masih terkait relaksasi waktu penumpukan di terminal pelabuhan yang diklaim dapat menekan biaya logistik.
“Sampai Desember ini kami proyeksikan volume barang naik jadi 37,4 juta ton dari 36,8 juta ton pada 2019,” ucapnya.
<!--more-->