Pendiri Tanihub Beberkan Sebab Mayoritas Petani di Indonesia Masih Miskin

Senin, 24 Agustus 2020 18:36 WIB

Logo Tani Hub. dok.Tani Hub

TEMPO.CO, Jakarta - President and Co-Founder Tanihub Group Pamitra Wineka menjelaskan kenapa kebanyakan petani di Indonesia miskin. Sejumlah alasan di balik itu adalah para petani memiliki banyak utang, lahan pertanian kecil, dan pendapatan sedikit karena kapasitas produksi kecil.

"Kalau lahannya besar-besar walaupun program pemerintah banyak, tapi ujungnya petani itu tidak bisa menjual hasil panennya. Makanya, walaupun dia punya lima hektare, yang ditanam itu cuma satu hektare atau kurang," kata Pamitra, dalam diskusi virtual, Senin, 24 Agustus 2020.

Dia menambahkan, selain itu persoalan harga yang mahal dan kurang kompetitif. Sebab, biaya logisitik, menurut Pamitra, belum efisien. "Petani enggak tahu, market itu ada di mana," ucapnya. "Jadi, biasanya dikirim door to door."

Misalnya, barang yang bakal didistribusikan petani ke pasar. Namun tidak ada konsumen, maka barang tersebut dikirim ke pasar yang lain. Selain itu, menurut penuturannya, persoalan di lingkup petani yang berdampak besar dan belum terselesaikan adalah masalah sektor pertanian.

Dari hasil risetnya, menurut Pamitra, sektor keuangan di berbagai lini berkembang pesat, kecuali sektor pertanian. Masalah itu ditengarai oleh banyak bank yang kurang menyuplai pinjaman ke pihak petani karena dianggap risikonya terlalu tinggi.

Advertising
Advertising

Dalam riset itu, kata dia, ia sempat bertanya ke para petani terkait kategori risiko tinggi atau alasan pinjaman yang tidak pernah dibayar. Dari situ, para petani itu menjelaskan masalah mereka adalah mendapat akses ke pemasaran.

Sementara dalam masa panen hanya dilakukan sekeluarga. Kemudian logisitik yang dinilai kurang bagus. Akhirnya hasil panen tidak memuaskan. Selain itu, walaupun mendapat pinjaman dari bank, uang tersebut tidak cukup untuk membiayai ongkos pertanian.

Sehingga para petani memutuskan untuk meminjam kembali ke rentenir. "Akhirnya setelah panen dan jual, uang yang dikembalikan ke rentenir dan peminjaman lain itu bunganya sangat tinggi," ujarnya. Menurut pendiri e-commerce TaniHub ini, petani adalah profesi mulia, tapi cenderung terlupakan.

IHSAN RELIUBUN | RR ARIYANI

Baca juga: Darurat Corona, Penjualan Sayur dan Buah TaniHub Melonjak

Berita terkait

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

7 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

10 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

1 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

5 hari lalu

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

Pakar Komunikasi Digital bagikan tips agar masyarakat tidak tertipu oleh konten rekayasa teknologi artificial intelligence (AI) saat belanja online

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Terima Aspirasi APLI tentang Direct Selling di Lokapasar

6 hari lalu

Ketua MPR Terima Aspirasi APLI tentang Direct Selling di Lokapasar

Bamsoet berpendapat keberpihakan terhadap pelaku industri direct selling sangat penting. Ekosistem ini mampu membuka lapangan lebih dari delapan juta tenaga kerja sebagai distributor.

Baca Selengkapnya

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

6 hari lalu

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

Platform e-commerce Tokopedia membeberkan alasan menaikkan biaya layanan merchant pada 1 Mei 2024 mendatang

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

7 hari lalu

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

Tim advokasi akan menunggu pemberitahuan resmi dari MA untuk mengeluarkan dua petani Desa Pakel yang permohonan kasasinya dikabulkan.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

11 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Cara Daftar Shopee Video Top Creator untuk Pemula yang Mudah

14 hari lalu

Cara Daftar Shopee Video Top Creator untuk Pemula yang Mudah

Sebagai pengguna Shopee, Anda bisa mendaftar Shopee Video Top Kreator dengan cara berikut ini. Ketahui juga beberapa persyaratannya berikut.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Ungkap Warga Desa Pakel Kecewa dengan Pemda Banyuwangi, Polres, dan PT Bumisari

24 hari lalu

Komnas HAM Ungkap Warga Desa Pakel Kecewa dengan Pemda Banyuwangi, Polres, dan PT Bumisari

Komisoner Komnas HAM Anis Hidayah turun untuk meninjau lokasi dan situasi konflik lahan di Desa Pakel, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi.

Baca Selengkapnya