Harga Emas Turun, 5 Saham Emiten Ini Jeblok Berbarengan

Rabu, 12 Agustus 2020 15:53 WIB

Ilustrasi Emas Batangan. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Turunnya harga emas langsung berdampak ke jebloknya pergerakan saham lima emiten tambang komoditas tersebut pada hari ini.

Hingga akhir sesi pertama perdagangan hari ini, Rabu, 12 Agustus 2020, saham lima emiten tambang emas loyo berbarengan dengan pergerakan harga emas yang menukik ke bawah level US$ 1.900 per troy ounce. Padahal, pekan lalu, harga emas masih di atas level US$ 2.000 per troy ounce.

Harga saham PT United Tractors Tbk. terpuruk paling dalam hingga 1.500 poin atau 6,18 persen ke level 22.755. Sementara itu, harga emas di pasar spot terpantau US$ 1.889 per troy ounce sedangkan emas berjangka Comex bertengger di posisi US$ 1.898 per troy ounce.

Bloomberg mencatat penurunan harga emas hari ini merupakan yang terbesar dalam tujuh terakhir. Dengan kata lain, setelah memecahkan rekor kenaikan sejak 2011, harga emas terjun bebas begitu berita perkembangan positif vaksin virus corona (Covid-19) mencuat.

Senior Resource Analyst MineLife Pty. Gavin Wendt menyampaikan ketika harga emas menyentuh US$2.000 telah banyak investor yang melakukan aksi ambil untung (profit taking). “Kemudian muncul berita tadi malam mengenai vaksin Covid-19 di Rusia, investor langsung menjual emas dan bersiap masuk ke saham. Ini permainan berisiko tinggi,” katanya.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Lebih lengkapnya, berikut kinerja lima saham emiten emas hingga akhir sesi I, Rabu, 12 Agustus 2020.

Kinerja 5 Saham Emiten Tambang Emas hingga Sesi I Rabu, (12 Agustus 2020)
EmitenHarga Penutupan Sesi IPerubahan
PT United Tractors Tbk.22.755-6,18 persen
PT Merdeka Copper Gold Tbk1.805-5,74 persen
PT Aneka Tambang Tbk755-5,62 persen
PT J Resources Asia Pasifik Tbk.250-4,58 persen
PT Wilton Makmur Indonesia Tbk.183-1,61 persen

Adapun saham berkode UNTR turun paling dalam dan sudah tertekan sejak awal pembukaan. Saham induk PT Agincourt Resources, pengelola tambang Martabe itu dibuka di level 24.000 atau lebih rendah dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di 24.275.

Menyusul UNTR adalah Merdeka Copper Gold. Saham anak usaha PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. ini juga tertekan sejak awal perdagangan. Saat pembukaan, harga saham berkode MDKA terpantau di level 1.890 atau lebih rendah dibandingkan harga penutupan sebelumnya di level 1.915.

Meski mengalami penurunan tajam, harga saham MDKA dalam sebulan terakhir naik 46,15 persen. Begitu juga dengan saham UNTR secara bulanan masih mencetak kenaikan 24,28 persen.

Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang sebelumnya menjelaskan bahwa tidak mustahil harga emas akan terus terkapar ke depan apabila enam perusahaan farmasi global benar-benar memproduksi vaksin Covid-19 secara massal. Oleh karena itu, menurut dia, tidak berlebihan jika investor sudah harus mengurangi bobot saham berbasis logam emas seperti MDKA, ANTM, PSAB, dan UNTR.

“Titik terang penemuan vaksin Corona dan lebih bagusnya rilis data ekonomi dibandingkan dengan perkiraan awal mendorong harga emas terjun bebas,” ujar Edwin melalui riset harian, Rabu, 12 Agustus 2020.

BISNIS

Baca Juga: Setelah Capai Rekor, Harga Emas Dunia Jeblok USD 41,4 per Troy Ounce

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

7 jam lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Harga Emas Antam Turun Seribu jadi Rp 1.325.000 per Gram

9 jam lalu

Hari Ini Harga Emas Antam Turun Seribu jadi Rp 1.325.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini turun seribu menjadi Rp 1.325.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Stagnan, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.326.000 per Gram

1 hari lalu

Stagnan, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.326.000 per Gram

Harga emas PT Aneka Tambang atau emas Antam stagnan di level Rp 1.326.000 per gram dalam perdagangan Ahad, 28 April 2024

Baca Selengkapnya

2023, PT Freeport Indonesia Catat Laba Rp 48,79 Triliun dan Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua

1 hari lalu

2023, PT Freeport Indonesia Catat Laba Rp 48,79 Triliun dan Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua

PT Freeport Indonesia berhasil memproduksi tembaga 1,65 miliar pound serta 1,97 juta ounces emas dan meraup laba bersih Rp 48,79 triliun pada 2023.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

3 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Turun Tipis Rp 1.000 menjadi Rp 1.319.000 per Gram

4 hari lalu

Harga Emas Antam Turun Tipis Rp 1.000 menjadi Rp 1.319.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini turun sebesar Rp 1 ribu ke level Rp 1.319.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Turun Seribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp1.319.000 per Gram

4 hari lalu

Turun Seribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp1.319.000 per Gram

Harga emas batangan berada di posisi Rp1.320.000 per gram, kemarin.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

4 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

4 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya