TEMPO.CO, Jakarta - Harga emas dunia anjlok pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB hari ini, 8 Agustus 2020. Penurunan harga logam mulia itu sekaligus menghentikan reli pemecahan rekor beberapa hari terakhir.
Turunnya harga emas ini di antaranya terjadi setelah laporan pekerjaan AS yang mengangkat dolar AS. Meski begitu, pandemi yang memburuk membuat harga emas tetap mecatatkan tren kenaikan mingguan terpanjang dalam sekitar satu dekade.
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Mercantile Exchange, terperosok US$ 41,4 atau 2 persen menjadi ditutup pada US$ 2.028 per troy ounce. Harga emas berjangka melonjak US$ 20,1 atau 0,98 persen menjadi US$ 2.069,4 sehari sebelumnya, 6 Agustus 2020.
Adapun harga emas berjangka naik US$ 28,3 atau 1,4 persen menjadi US$ 2.049,3 pada Rabu lalu, setelah melambung US$ 34,7 atau 1,75 persen menjadi US$ 2.021 pada sehari sebelumnya. Harga emas itu telah naik tipis US$ 0,4 atau 0,02 persen menjadi US$ 1.986,3 pada Senin lalu.
Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger, menyebutkan, dolar AS rebound cukup kuat setelah laporan pekerjaan. "Itu jelas menyebabkan aksi jual di seluruh papan di sektor logam,” ucapnya soal penurunan harga emas tersebut, Sabtu, 8 Agustus 2020.