Terperosok Sepanjang Sejarah, Ekonomi Prancis Minus 13,8 Persen

Jumat, 31 Juli 2020 20:31 WIB

Unjuk rasa Rompi Kuning di Paris, Prancis, menentang reformasi ekonomi. Sumber: Dursun Aydemir - Anadolu Agency

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonomi Prancis mencatatkan kontraksi atau minus 13,8 persen pada kuartal II tahun 2020, angka terdalam sepanjang sejarah, disebabkan turunnya tingkat konsumsi, perdagangan, dan investasi.

Meski demikian, angka ini masih lebih baik ketimbang proyeksi para ekonom, yang memperkirakan ekonomi terbesar kedua Eropa itu bakal terkontraksi hingga 15,2 persen.

"Ini adalah angka yang parah, tapi tidak separah yang diperkirakan. Kita harus melanjutkan respons radikal dan kuat untuk bisa pulih dengan cepat," papar Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire kepada CNEWS, seperti dilansir Bloomberg, Jumat 31 Juli 2020.

Dalam menangani dampak pandemi, Pemerintah Prancis telah mengeluarkan 136 miliar euro untuk dana darurat. Pemerintah juga tengah menyiapkan paket stimulus senilai 100 miliar euro yang akan digunakan untuk investasi industri dan transisi ke ekonomi hijau.

Meski tingkat konsumsi menunjukkan perbaikan, naik ke level yang lebih tinggi ketimbang sebelum lockdown diberlakukan pada Februari 2020, dan inflasi tumbuh lebih cepat dari perkiraan ke level 0,9 persen pada bulan ini, tapi kepercayaan publik masih mengalami penurunan. Pemerintah juga memprediksi tingkat pengangguran dan tingkat kepailitan masih akan naik.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Realisasi ini memperparah pencapaian ekonomi Eropa yang mendapat pukulan berat dari pandemi Covid-19. Kemarin, Jerman telah lebih dulu mengumumkan kontraksi sebesar 10,1 persen pada periode April-Juni 2020, melanjutkan kontraksi 2 persen pada kuartal sebelumnya.

Spanyol bahkan mengalami kontraksi yang lebih besar, yakni 5,2 persen pada kuartal pertama tahun ini dan 18,5 persen pada kuartal berikutnya.

Secara keseluruhan, ekonomi zona euro diperkirakan mengalami kontraksi 12,1 persen pada kuartal kedua. Pada kuartal sebelumnya, ekonomi negara-negara Uni Eropa (UE) terkontraksi 3,6 persen.

Berita terkait

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

16 jam lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

23 jam lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

1 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

2 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

2 hari lalu

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

Menteri Keuangan Israel menyerukan penghancuran total Kota Rafah, Deir al-Balah, dan Khan Younis di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

4 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

7 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya