Bappenas Prediksi Semua Negara Alami Resesi Cukup Dalam, Ini Sebabnya
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 29 Juli 2020 11:19 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Ekonomi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas Bambang Prijambodo memperkirakan semua negara bakal mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi. "Dan kemungkinan besar adalah resesi tidak hanya resesi dangkal, tapi resesi yang cukup dalam," kata Bambang dalam diskusi virtual Rabu, 29 Juli 2020.
Dia melihat pertumbuhan ekonomi Cina pada triwulan I minus 6,8 persen, Singapura 12,6 persen dan Korea 3,2 persen. Krisis ini disebabkan oleh pandemi Covid-19.
Bambang menyebutkan krisis akibat Covid-19 yang dimulai dari aspek kesehatan manusia, sangat berbeda dengan krisis yang disebabkan oleh perekonomian. "Berbeda dengan krisis yang terjadi pada supply dan demand-nya yang jauh lebih mudah," ujarnya.
Saat ini pemerintah melakukan berbagai langkah untuk menangkal dampak pandemi agar tidak semakin parah. Pertama, adalah memprioritaskan pada masalah kesehatan masyarakat.
Kedua, kata dia, pemerintah membantu sektor ekonomi yang terdampak cukup berat oleh pandemi. Dan yang ketiga adalah pemerintah mengambil langkah untuk menggerakkan kembali ekonomi secara bertahap dan tepat dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan sampai nanti krisis pandemi berakhir.
<!--more-->
Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan skenario terbaru pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini. Indonesia bisa lolos dari jurang resesi dengan sejumlah catatan.
Sri Mulyani menyampaikan bahwa ekonomi Indonesia diperkirakan pemulihan akan sangat tergantung dengan penanganan Covid-19, terutama pada semester II, yaitu kuartal ketiga dan keempat tahun ini.
“Kalau itu terjadi maka pertumbuhan ekonomi kita secara seluruh tahun akan bisa tetap di zona positif,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers usai Rapat Kabinet via video conference, Selasa 28 Juli 2020.
BISNIS