Sri Mulyani Ungkap 4 Program Besar dalam RAPBN 2021
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Kodrat Setiawan
Selasa, 28 Juli 2020 15:07 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ada empat program besar pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau RAPBN 2021. Program paling prioritas, kata dia, adalah ketahanan pangan.
Untuk itu, Sri Mulyani berujar pemerintah menyiapkan anggaran untuk Kementerian Pertanian, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Agraria dan Tata Ruang, serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
"Karena apakah itu untuk pembukaan lahan baru atau lahan yang tetap ada, itu semua dilakukan sesuai program Kementerian Pertanian dan Kementerian Kelautan dan Perikanan, karena pangan itu ada tanaman, juga ikan dan lainnya, itu kami dukung," ujar dia dalam konferensi video, Selasa, 28 Juli 2020.
Program tersebut diharapkan bukan hanya menciptakan ketahanan pangan, tapi juga kesempatan kerja bagi masyarakat. Pasalnya, selain pertumbuhan ekonomi, dia mengatakan pemerintah menargetkan penurunan angka kemiskinan dan pengangguran pada 2021.
Untuk itu pun, pemerintah mencanangkan program kedua, yaitu dukungan kepada sektor industri melalui pusat-pusat kawasan industri. "Apakah direvitalisasi atau membuat baru untuk tarik capital inflow, itu akan menjadi prioritas," ujar dia.
Tujuan dari program tersebut adalah Indonesia bisa mengerek pertumbuhan industri manufaktur dan investasi bisa berjalan maksimal. Sehingga, nantinya sektor perindustrian bisa menciptakan lebih banyak kesempatan kerja di Tanah AIr.
<!--more-->
Program prioritas ketiga adalah pembangunan infrastruktur teknologi komunikasi dan informatika. Hal ini menjadi fokus untuk meningkatkan kemampuan produktivitas belanja negara.
Untuk program ini, dia mengatakan Kementerian Komunikasi dan Informatika memiliki program agar konektivitas bisa menjangkau semua daerah terpencil, termasuk puskesmas, desa, sekolah, dan madrasah.
"Ini membutuhkan investasi cukup besar, sehingga kami bersama Bappenas akan dukung, sehingga mau ada di manapun di indonesia seharusnya tetap connected secara merata dan kuat," ujar dia.
Program besar keempat adalah pendidikan dan kesehatan. Sri Mulyani mengatakan kenaikan defisit anggaran pada RAPBN 2021 juga mengerek anggaran wajib bagi dua kementerian tersebut.
"Presiden minta dana pendidikan harus kita gunakan untuk memperbaiki, karena tambahan anggaran dana cadangan pendidikan lebih dari Rp 30 triliun dan untuk kesehatan tambahan bisa mendekati Rp 9 triliun karena tambahan defisit ini," ujar dia.
Dengan defisit di 5,2 persen PDB pada 2021, Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan memiliki cadangan belanja Rp 179 triliun yang prioritasnya akan ditetapkan oleh Presiden. Ia mengatakan belanja tersebut akan diarahkan untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional pada tahun depan.
CAESAR AKBAR