Prediksi Sri Mulyani Soal Pemulihan Ekonomi

Reporter

Bisnis.com

Sabtu, 25 Juli 2020 15:04 WIB

Gestur Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat memberikan keterangan pers tentang realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 per akhir Oktober 2019 di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin, 18 November 2019. Sri Mulyani mengatakan, secara tahunan belanja negara hanya tumbuh sebesar 4,5 persen, jauh lebih rendah jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang tumbuh 11,9 persen. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan kondisi ekonomi akan mengalami kontraksi yang dalam pada penghujung kuartal kedua tahun ini. Namun, perekonomian diharapkan pulih pada kuartal ketiga.

Hal tersebut disampaikannya dalam gelaran Future Financial Festival yang diselenggarakan secara daring pada Sabtu, 25 Juli 2020. Sri Mulyani menjadi pembicara pembuka melalui bahasan kondisi ekonomi di era adaptasi kenormalan baru (new normal).

Dia menjabarkan kondisi perekonomian Indonesia sudah mengalami tekanan pada kuartal pertama 2020, bahkan sebelum pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diterapkan secara meluas. Terhentinya sektor pariwisata untuk memutus mata rantai penularan virus corona memberikan dampak besar bagi perekonomian.

Menurut Sri Mulyani, kondisi perekonomian akan mengalami kontraksi lebih dalam pada kuartal kedua pada tahun ini. Kondisinya bahkan bisa menjadi lebih berat dari pertumbuhan ekonomi kuartal pertama yang hanya sebesar 2,97 persen, padahal biasanya berada di atas 5 persen.

"Kalau kuartal kedua estimasi kami di dalam kontraksi adalah antara minus 5,4 persen hingga minus 5,08 persen, di mana estimasi titiknya 4,3 persen," ujar Mmantan Direktur Pelaksana World Bank tersebut.

Menurutnya, kondisi perekonomian kuartal kedua melemah begitu seluruh daerah yang terkena Covid-19, terutama zona merah, menerapkan PSBB. Pembatasan aktivitas masyarakat itu menjadi tantangan bagi pemerintah untuk menahan dampak negatif bagi perekonomian sekaligus berupaya memulihkannya.

"Maka kami berhadap kuartal ketiga di mana Juli, Agustus, September ini kita mampu untuk segera bertahap memulihkan ekonomi kembali," ujar dia.

Sri Mulyani menjabarkan bahwa pemerintah merespons kondisi pandemi Covid-19 dengan extra ordinary. Adanya Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 menjadi landasan hukum bagi pemerintah untuk menyusun kebijakan fiskal dan pemulihan sektor keuangan dari dampak penyebaran virus corona.

BISNIS

Berita terkait

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

8 jam lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

12 jam lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

13 jam lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

15 jam lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

1 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

3 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

3 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

3 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya