Mahfud Md Sebut Rumitnya Birokrasi Bikin Investor Frustrasi

Reporter

Caesar Akbar

Sabtu, 25 Juli 2020 14:07 WIB

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan atau Menkopolhukam Mahfud MD menyambangi Pulau Natuna, Kepulauan Riau pada Kamis, 6 Februari 2020. Mahfud hadir bersama dengan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Kepala BNPB Doni Monardo. Tempo/Dewi Nurita

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md mengatakan ketidakpastian hukum sudah lama menjadi keluhan yang menghambat dunia bisnis dan investasi di Tanah Air. Adapun kepastian hukum ini menyangkut regulasi dan penegakannya.

Acapkali, kata Mahfud, hukum dari segi regulasi sudah memberikan kepastian. Namun, ketidakpastian justru terjadi di lapangan dengan adanya kolusi dan kecurangan baik di level birokrasi maupun pelaku usaha.

Ia pun bercerita bahwa pada era pemerintahan-pemerintahan sebelumnya pun pernah ada investor yang mau masuk menanamkan modalnya di Indonesia, namun kemudian mandek lantaran perkara birokrasi.

"Setelah berjalan, ternyata mandek di birokrasi, katanya harus melalui peraturan ini, surat ini itu, Kepres ini itu dan sebagainya. Sehingga orang frustrasi dan enggak jadi. Artinya di birokrasi ada sesuatu," ujar dia dalam sebuah diskusi daring, Sabtu, 25 Juli 2020.

Mahfud mengatakan perkara birokrasi adalah mengenai berbagai peraturan misalnya pada tingkat Keputusan Presiden, Peraturan Menteri, hingga aturan imigrasi. Sejak dulu, tutur dia, setiap pemerintahan sudah memprogramkan adanya perbaikan kepastian hukum.

Namun, ihwal kepastian hukum tersebut sangat sulit diselesaikan. "itu yang menyebabkan investasi kita tersendat-sendat," ujar Mahfud. Berdasarkan evaluasi pemerintah, ia mengatakan dunia usaha sering dihambat oleh berbagai aturan dan regulasi yang berbenturan satu sama lain. Pasalnya, regulasi itu memberi aturan berdasarkan bidangnya masing-masing.

Persoalan dalam regulasi tersebut, menurut Mahfud, sangat sulit diselesaikan masing-masing berdasarkan bidangnya. Sebab, apabila aturan di satu bidang diselesaikan, akan ada bidang lain yang menghambat. Padahal, kepastian hukum sangat diperlukan untuk memuluskan investasi.

"Orang tanda tanya mau diselesaikan dari mana, orang mau investasi. Jadi memang birokrasinya buruk. Terkadang setiap keputusan itu harus dibeli. Orang bisa punya urusan penting tertahan lama, kadang urusan tidak penting cepat selesai, tergantung punya teman atau uang berapa untuk suap," ujar Mahfud.

Untuk itu, Mahfud mengatakan Presiden Joko Widodo telah merencanakan menerbitkan omnibus law, khususnya di bidang perekonomian. Sehingga, pemerintah bisa menyelesaikan persoalan hukum itu secara terperinci melalui sebuah peraturan. "Tapi seperti diketahui, sampai sekarang masih ada perdebatan," ujar dia.

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama

3 jam lalu

Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama

Mahfud Md, mengatakan relasi agama dan negara bagi Indonesia sebenarnya sudah selesai secara tuntas. Dia menegaskan bahwa Indonesia bukan negara agama, tapi negara beragama.

Baca Selengkapnya

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

22 jam lalu

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

Anies Baswedan mengatakan bakal jeda sebentar dari urusan politik setelah Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) dibubarkan.

Baca Selengkapnya

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

22 jam lalu

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

Mahfud MD mengatakan, meski aktif dalam berbagai jabatan pemerintahan, ia sebenarnya tidak pernah benar-benar pergi dari dunia kampus.

Baca Selengkapnya

Saat Mahfud Md Kembali ke Kampus usai Pilpres 2024

1 hari lalu

Saat Mahfud Md Kembali ke Kampus usai Pilpres 2024

Mantan Cawapres 03 Mahfud Md kembali ke dunia pendidikan tinggi sebagai pakar hukum tata negara setelah kontestasi Pilpres 2024 selesai.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

1 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Peradilan Siallagan: Pemidanaan Adat Batak Sebelum Hukum Modern, Ada Kanibalisme

1 hari lalu

Peradilan Siallagan: Pemidanaan Adat Batak Sebelum Hukum Modern, Ada Kanibalisme

Dia menyebut kedatangan misionaris menjadi peralihan di mana hukum pidana modern menggantikan hukum pidana Batak.

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

2 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

4 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

5 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Siap PDIP Jadi Oposisi? Berikut Pernyataan Beberapa Tokoh PDI Perjuangan

5 hari lalu

Seberapa Siap PDIP Jadi Oposisi? Berikut Pernyataan Beberapa Tokoh PDI Perjuangan

Hasto Kristiyanto dan Ahmad Basarah menyatakan bahwa PDIP siap menjadi oposisi sesuai arahan ketua partai. Bagaimana sikap PDIP ke depannya?

Baca Selengkapnya