Menjelang Idul Adha, Kemenhub Kerahkan 6 Kapal Ternak

Reporter

Bisnis.com

Sabtu, 18 Juli 2020 19:39 WIB

Ilustrasi hewan kurban. ANTARA/Anis Efizudin

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang Idul Adha 1441 H, Kementerian Perhubungan mengerahkan 6 kapal ternak guna mengangkut kebutuhan hewan kurban tersebut dari dan ke daerah yang membutuhkan.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Kemenhub Wisnu Handoko mengatakan untuk pemenuhan ketahanan pangan, Ditjen Laut mengakomodir permohonan Pemerintah Daerah Dumai untuk memastikan ketersediaan pasokan ternak jenis sapi di Provinsi Riau.

"Sebagian besar merupakan pasokan dari luar Provinsi Riau sekitar 70 persen setiap tahunnya dengan melakukan deviasi rute kapal KM. Camara Nusantara 2 yang mengangkut 550 ekor sapi langsung dari Kupang menuju Dumai," katanya dalam keterangan, Sabtu, 18 Juli 2020.

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas III Kupang melepas kapal ternak KM. Camara Nusantara 2 yang dioperatori oleh PT. Pelayaran Wirayuda Maritim dengan rute perdana dari Pelabuhan Tenau, Kupang NTT langsung menuju Pelabuhan Dumai, Riau pada 17 Juli 2020 pukul 23.45 WIT dengan mengangkut sebanyak 550 ekor sapi.

Rute pelayaran Tenau - Dumai terbilang baru mengingat selama ini kapal ternak KM. Camara Nusantara 2 milik Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut tersebut mempunyai rute tetap yaitu Kupang - Tanjung Priok Jakarta.

Wisnu mengatakan bahwa kondisi ini sangat memungkinkan jika ada pemerintah daerah lain yang juga mempunyai kebutuhan memperkuat ketahanan pangan di wilayahnya terutama menjelang Idul Adha.

Adapun menjelang Idul Adha biasanya akan menjadi Peak Season angkutan ternak karena volume permintaan daging sapi hidup meningkat tajam. Yang biasanya pengiriman mayoritas ke Jakarta maka menjelang Idul Adha akan ada permintaan ke daerah-daerah lain seperti Balikpapan, Riau dan Bengkulu di mana tujuan tersebut ini tidak ada dalam trayek reguler yang diusulkan oleh pemerintah daerah.

Untuk itu, terkait dengan permohonan penambahan atau perubahan rute pengoperasian kapal ternak, Wisnu Handoko menjelaskan bahwa pada prinsipnya semua Kapal Ternak bisa digunakan untuk mengangkut ternak sepanjang masih di wilayah dalam Indonesia.

"Ada 6 unit kapal ternak yang siap mengangkut hewan sapi untuk memenuhi ketahanan pangan suatu wilayah jika dibutuhkan," tutur Wisnu.

Mengingat ketersediaan anggaran subsidi pemerintah, maka rute kapal ternak saat ini diberikan sesuai dengan trayek yang direncanakan pada tahun sebelumnya dengan rute dan voyage yang sudah ditetapkan sesuai usulan daerah pengirim dan penerima.

Wisnu juga menambahkan jika pada tahun berjalan ada permintaan deviasi rute di luar yang telah ditetapkan, maka seharusnya ada usulan resmi dari daerah pengirim dan penerima harus mendapat persetujuan terlebih dahulu oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut cq Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut serta Direktorat PHH Ternak Kementerian Pertanian.

“Sedangkan apabila rute baru yang diminta tersebut membutuhkan anggaran karena tidak cukup dibiayai dengan anggaran subsidi tahun berjalan, maka akan dihitung bersama dengan instansi dan pihak terkait, dimana pemenuhannya akan dibiayai oleh pihak pengirim ternak,” tuturnya.

Selama pelayarannya, hewan sapi akan mendapatkan perawatan yang layak agar kondisi sapi tetap prima dan terjaga dengan baik hingga nanti tiba sampai tujuan.

Ketua Seknas Badan Usaha Milik Petani Indonesia BUMP, Sugeng Edi Waluyo menyampaikan permohonan kepada Dirjen Perhubungan Laut sebulan lalu agar program Tol Laut Angkutan Khusus Ternak dapat memfasilitasi pengiriman sapi asal peternak Kupang ke Dumai Kepulauan Riau dalam rangka memenuhi kebutuhan hewan kurban di wilayah tersebut.

Pengiriman 550 Ekor ternak ini yang dilakukan oleh Shipper CV. Bina Taruna dan Consignee BUMP Provinsi Riau, PT. Trans Argo Lestari dan PT. Apkarkusi Mutiara Nagori diharapkan menjadi awal yang baik dalam mensukseskan program swasembada daging di seluruh pelosok tanah air.

Kemenhub membantu mendorong swasembada pangan terutama untuk bahan makan daging sapi nasional agar kebutuhannya masyarakat tetap dapat terpenuhi.

Dalam hal ini, pemerintah terus memberikan dukungan agar swasembada pangan khususnya daging sapi dapat terpenuhi dengan tetap mengoperasikan enam kapal ternak yang sudah beroperasi sejak 2018.

Adapun keenam kapal ternak dimaksud adalah KM. Camara Nusantara 1 yang dioperasikan oleh PT. Pelni, KM. Camara Nusantara 2 yang dioperasikan oleh PT. Pelayaran Wirayuda Maritim, KM. Camara Nusantara 3 dan KM. Cemara 4 yang dioperasikan oleh PT. Subsea Lintas Globalindo, KM. Camara Nusantara 5 yang dioperasikan oleh PT. Luas Line.

Kelima kapal ini beroperasi dengan pelabuhan pangkal di Kupang, NTT. Sedang satu kapal lagi yaitu KM. Camara Nusantara 6 yang dioperasikan oleh PT. ASDP beroperasi dengan pelabuhan pangkal di Kwandang Gorontalo.

BISNIS

Berita terkait

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

31 menit lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

1 jam lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

3 hari lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

3 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

3 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

InJourney menilai penyesuaian bandara internasional ini berpengaruh positif terhadap konektivitas udara dan pariwisata Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

3 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

3 hari lalu

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

3 hari lalu

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

5 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

Cerita Vanny Rosyane Korban KDRT Pejabat Kemenhub, Disekap hingga Dihantam Koper

7 hari lalu

Cerita Vanny Rosyane Korban KDRT Pejabat Kemenhub, Disekap hingga Dihantam Koper

Dalam kasus dugaan KDRT ini, Polres Metro Tangerang Kota menetapkan Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke Asep Kosasih sebagai tersangka.

Baca Selengkapnya