Pandemi Covid-19, Sri Mulyani: Momentum Tepat Desain Ulang PKN STAN

Reporter

Caesar Akbar

Sabtu, 18 Juli 2020 19:11 WIB

Sri Mulyani tiba di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 22 Oktober 2019. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan situasi pandemi Covid-19 adalah waktu yang tepat untuk mendesain ulang Politeknik Keuangan Negara Sekolah Tinggi Akuntansi Negara atau PKN STAN. Terutama, pada saat yang sama pun saat ini STAN menghelat Dies Natalis ke-5.

"Momentum ini adalah momentum yang luar biasa tepat bagi kita memikirkan kembali desain dari PKN STAN harus seperti apa, rekrutmen kita harus seperti apa. Hal yang bagus selama ini dari PKN STAN akan kita jaga, yaitu kita bisa merekrut dari seluruh Indonesia dan masyarakat yang berasal dari berbagai daerah," ujar Sri Mulyani dalam acara Dies Natalis ke-5 PKN STAN yang disiarkan secara daring, Sabtu, 18 Juli 2020.

Momentum itu semakin tepat, kata dia, lantaran pada tahun ini pemerintah tidak bisa merekrut mahasiswa anyar. Sebab, biasanya pendaftar PKN STAN relatif banyak, bisa mencapai 200 ribu pendaftar. Biasanya, seleksi dilakukan dengan beberapa tahapan seperti ujian tertulis, kesehatan, hingga tes fisik.

Ia berujar tahapan tersebut sulit untuk bisa digelar dalam situasi pandemi seperti sekarang. Apalagi, protokol kesehatan membatasi orang untuk bisa berkerumun atau berkumpul. "Jadi situasi ini bisa kita pakai untuk memikirkan bagaimana desain PKN stan ke depan," tutur Sri Mulyani.

Menurut dia, nantinya lulusan STAN mesti bisa menentukan kebijakan yang dibutuhkan di masa depan, tidak hanya sekadar menghitung. Saat ini pun, ujar dia, sudah banyak alumnus dari sekolah akuntan itu yang menjadi pembuat kebijakan publik yang luar biasa, baik di Kementerian Keuangan maupun di instansi lain.

"Mereka yang kerja di instansi lain, di BPK, bahkan legislatif dan politikus akan menjadi pemimpin yang menentukan masa depan republik ini. Karena itu, butuh pembekalan yang makin lengkap dan sesuai tantangan zaman," ujar dia. Saat ini, misalnya, saat perekonomian masuk ke era digital, lulusan STAN pun dibutuhkan mengikuti perkembangan tersebut.

Dengan demikian, ke depan, Sri Mulyani berharap PKN STAN bisa terus memperbesar kontribusinya melalui penyediaan tenaga ahli di bidang pengelolaan keuangan negara yang akan banyak menempati posisi pada berbagai kementerian, lembaga negara, pemda, serta pada cabang pemerintahan eksekutif, legislatif dan yudikatif.

Distribusi lulusan PKN STAN ini diharapkan mampu menyokong pengelolaan keuangan negara yang akuntabel dan bebas dari korupsi. Hal ini menjadi penting untuk mencapai efektivitas birokrasi dalam peningkatan produktivitas serta perbaikan dalam hal layanan publik dan integritas aparatur.

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

7 jam lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

11 jam lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

14 jam lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

23 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

1 hari lalu

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

Salah satu Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Timur kini tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

3 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

3 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

3 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya