Pelatihan Tatap Muka bagi Peserta Kartu Prakerja Dimulai Agustus
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Senin, 13 Juli 2020 21:08 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Pemerintah akan mulai membuka pelatihan Kartu Prakerja secara offline atau tatap muka pada Agustus mendatang. Rencananya, pelatihan secara langsung untuk penerima manfaat akan dilakukan bila kondisi pandemi sudah menunjukkan tren membaik.
“Mudah-mudahan pertengahan atau akhir Agustus sudah bisa dimulai untuk pelatihan luring (offline). Karena untuk Kartu Prakerja ini tidak semuanya berupa pelatihan online,” kata Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso di kantornya, Jakarta Pusat, Senin, 13 Juli 2020.
Susiwijono menjamin mekanisme pelatihan tatap muka akan mengutamakan protokol kesehatan. Misalnya patuh terhadap prinsip jaga jarak atau physical distancing. Peserta juga mesti menggunakan alat perlindungan diri seperti masker dan sanitizer.
Pelatihan tatap muka nantinya akan dikoordinasikan oleh Kementerian Ketenagakerjaan. Selain mengumumkan rencana pelatihan langsung, Susiwijono menyatakan pihaknya akan segera membuka kembali penerimaan peserta Kartu Prakerja pada akhir Juli 2020.
Program ini memang sempat ditangguhkan sementara lantaran banyaknya lembaga yang mengirimkan evaluasi atas jalannya program tersebut. Pemerintah kemudian melakukan perbaikan tata kelola dari hasil evaluasi itu dan menerbitkan beleid baru, yakni Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2020 yang menggantikan aturan sebelumnya, yaitu Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2020, sebelum akhirnya program tersebut berjalan kembali.
Dalam pembukaan Kartu Prakerja gelombang keempat, pemerintah berencana meningkatkan jumlah kuota peserta menjadi 500 ribu orang dari sebelumnya sekitar 200 ribu orang. Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Purbasari menyatakan, saat ini sudah terdapat 11,3 juta pendaftar program itu.
<!--more-->
Dari total pendaftar, jumlah peserta yang lolos menerima manfaat untuk gelombang I-III mencapai 680 ribu orang. Peserta ini berasal dari 513 kabupaten dan kota. Namun ada satu kota lainnya yang belum terjangkau, yakni Kabupaten Deiyai, Papua.
Dari seluruh peserta itu, 58 persen di antaranya merupakan pekerja yang terkena PHK. Kemudian, 35 persen lainnya adalah pencari kerja, 6 persen merupakan pekerja yang masih bekerja, dan satu persen lainnya pelaku UMKM.
Adapun peserta yang sudah menerima pencairan insentif saat ini tercatat mencapai 476 ribu orang. Sedangkan total peserta yang telah menuntaskan pelatihannya terdata sebanyak 495 ribu orang.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA