KNTI Sebut Harga Jual Benih Lobster Ekspor 10 Kali dari Nelayan

Senin, 13 Juli 2020 03:27 WIB

Benih lobster. Foto: KKP

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Harian DPP Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), Dani Setiawan mengungkapkan, harga benih lobster atau benur di tingkat nelayan tradisional hanya berkisar di angka Rp 10.000 - Rp 16.000 per ekor. Sedangkan untuk harga jual ekspor benih lobster di pasar internasional bisa mencapai Rp 100 ribu - Rp 170 ribu per ekor.

Pemerintah harus mengatur harga benur, kata dia, karena memiliki akses informasi harga benih pembelian di Vietnam. "Disparitas itu kan harusnya diketahui supaya mempersempit ketimpangan karena kalau ini terus diberikan akses oleh pemerintah kepada para pengusaha atau eksportir itu akan memperbesar ketimpangan pendapatan yang diterima para eksportir menjadi lebih tinggi dari yang diterima para penangkap benih," kata dia saat dihubungi, Ahad 12 Juli 2020.

Menurut Dani, perbedaan harga benur antara satu wilayah dengan wilayah lain dipengaruhi juga dengan faktor kesiapan infrastruktur serta transportasi. Wilayah penghasil benur dengan fasilitas yang memadai cenderung lebih mahal dibandingkan dengan wilayah yang fasilitasnya belum memadai.

Tak hanya itu, pihaknya juga mendesak pemerintah untuk menyusun peta jalan yang jelas dan komprehensif terkait dengan pengembangan budidaya lobster. Pasalnya, jika soal budidaya tak dilakukan, maka soal keputusan untuk kembali membuka keran ekspor benih lobster akan dicap sebagai kepentingan para pengusaha selaku eksportir.

Setelah budidaya mampu dikembangkan dengan baik, kata Dani, ekspor benur pun harus dihentikan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan kecil.

"Kalau tidak diberikan waktu atau tenggang waktu sampai kapan ekspor dibuka dan berapa banyak jumlahnya, nanti justru orientasi ekpsor ini lebih banyak digunakan untuk mengeksploitasi benih lobster untuk kepentingan ekspor, ini yang kemudian menjadi masalah," kata dia.

Kepala Departemen Advokasi Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Zenzi Suhadi mengatakan kesenjangan harga jual ekspor di tingkat nelayan akan menimbulkan masalah dalam jangka pendek. Menurutnya, nelayan dengan segala risikonya tidak akan mampu mengembangkan potensi dan meningkatkan kesejahteraan.

Di sisi lain pada jangka panjang, harga jual yang sangat rendah akan memicu terjadinya ekspor-ekspor ilegal melebihi kuota yang menyebabkan ketersediaan lobster di alam akan habis. "Ketika lobster ini akan habis, jenis ikan lain akan menyusut karena rantai makanan terganggu," tutur Zenzi, kemarin, 11 Juli 2020.

Zenzi pun meminta pemerintah mengkaji peraturan terkait penetapan harga jual lobster di level paling bawah. Di samping itu, dia mendesak agar negara transparan terhadap harga jual ekspor lobster dan penerimaan PNBP.

EKO WAHYUDI l FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

3 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

4 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

4 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

6 hari lalu

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

Trenggono menjelaskan alasannya menggandeng negara tetangga, Vietnam untuk budi daya benih lobster. Trenggono telah membuka keran ekspor benur.

Baca Selengkapnya

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

6 hari lalu

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa setidaknya ada lima komoditas di sektor perikanan dan kelautan Tanah Air yang unggul. Ia menyebut lima komoditas itu di antaranya udang, rumput laut, tilapia, lobster, dan kepiting.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

9 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

12 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ministry of Marine Affairs and Fisheries Reopen Export of Lobsters Larvae for Vietnam

13 hari lalu

Ministry of Marine Affairs and Fisheries Reopen Export of Lobsters Larvae for Vietnam

Ministry of Marine Affairs and Fisheries has allowed the resumption of lobster larvae exports. The cultivation must be in Vietnam.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

13 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya