Gerindra: Potensi Devisa Ekspor Benih Lobster Triliunan Rupiah

Reporter

Eko Wahyudi

Jumat, 10 Juli 2020 17:32 WIB

Benih lobster. Antaranews.com

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Gerindra Bambang Haryo Soekartono mengklaim potensi penerimaan devisa dari hasil ekspor benih lobster bisa mencapai triliun rupiah. Dia mencontohkan, untuk wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan ekspor benih lobster bisa menghasilkan devisa sekitar Rp 680 miliar.

"Bayangkan kalau misalkan kita tangkap seratus atau seribu kali lipat dari pada (benih lobster) yang ada, maka seratus itu akan dikali Rp 680 miliar dan itu hasilnya setahun itu yang ada di Lombok itu kira-kira sekitar Rp 60 triliun," kata dia saat diskusi virtual yang diselenggarakan Serikat Nelayan NU, Jumat 10 Juli 2020.

Hasil itu akan menjadi lebih besar lagi, kata Bambang, ketika daerah Indonesia lain seperti Bali, Jawa, dan Sumatera melakukan ekspor benih lobster. Maka devisa yang dapat didapat oleh Indonesia akan berkali-kali lipat.

Bambang mengungkapkan, hasil itu dapatkan dengan cara tradisional. Apabila ada teknologi yang lebih modern yang dapat dimanfaatkan untuk menangkap benih lobster, maka secara otomatis akan meningkatkan penerimaan negara.
"Bayangkan kalau ada hasil diseluruh Indonesia menghasilkan," ucapnya.

Bambang pun mengungkapkan, Indonesia punya letak geografis yang sangat menjanjikan, sehingga benih lobster dari perairan Papua Nugini dan Pulau Christmas, Australia terbawa arus ke Tanah Air. Dia menjelaskan, potensi benih lobster di Indonesia bisa mencapainya miliaran ekor. Sedangkan hal itu, tak terjadi di wilayah perairan negara lain seperti Vietnam atau Malaysia. "Sehingga di negara lain jadi sedikit (benih lobster).

Oleh karena itu, kata Bambang, bisa menjadikan Indonesia sebagai pengekspor lobster terbesar di dunia. Dia juga meminta untuk polemik terkait kebijakan dari Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo untuk tak menjadi perdebatan. Melainkan hal ini bisa menjadi solusi bagi nelayan, karena akan meningkat perekonomian. Penerimaan devisa hasil ekspor biota laut ini diharapkan dapat membantu membangkitkan perekonomian Indonesia.

Keran ekspor dibuka sejak 5 Mei 2020 usai Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menerbitkan Peraturan Menteri Nomor 12 Tahun 2020. Beleid itu melegalkan penangkapan benih lobster untuk budidaya untuk kemudian diekspor. Karena selama empat tahun terakhir benih lobster dilarang ditangkap untuk budidaya dan ekspor.

Di akhir bulan yang sama, kementerian menetapkan 9 perusahaan sebagai eksportir benih lobster. Jumlahnya bertambah menjadi 26 perusahaan hingga awal Juli. Kemudian hingga perkembangan terbaru pada 7 Juli 2020 calon eksportir benih bening lobster telah mencapai 33 perusahaan.








Berita terkait

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

1 jam lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

6 jam lalu

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

Trenggono menjelaskan alasannya menggandeng negara tetangga, Vietnam untuk budi daya benih lobster. Trenggono telah membuka keran ekspor benur.

Baca Selengkapnya

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

7 jam lalu

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa setidaknya ada lima komoditas di sektor perikanan dan kelautan Tanah Air yang unggul. Ia menyebut lima komoditas itu di antaranya udang, rumput laut, tilapia, lobster, dan kepiting.

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

7 jam lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra hingga Golkar Soal Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

13 jam lalu

Respons Gerindra hingga Golkar Soal Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra menegaskan Prabowo belum pernah mengeluarkan susunan kabinet resmi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Peluang PKS Merapat ke Prabowo, Gerindra-Golkar-PAN Respons Begini

15 jam lalu

Peluang PKS Merapat ke Prabowo, Gerindra-Golkar-PAN Respons Begini

Peluang PKS merapat ke kubu Prabowo mendapatkan respons dari Partai Gerindra, Golkar, dan PAN. Apa responsnya?

Baca Selengkapnya

Gerindra Tegaskan Penyusunan Kabinet Prabowo Belum Dimulai

15 jam lalu

Gerindra Tegaskan Penyusunan Kabinet Prabowo Belum Dimulai

Sufmi Dasco Ahmad menegaskan bahwa presiden terpilih Prabowo Subianto belum pernah mengeluarkan susunan kabinet resmi.

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra soal Keinginan PKS Dikunjungi Prabowo seperti PKB dan NasDem

1 hari lalu

Respons Gerindra soal Keinginan PKS Dikunjungi Prabowo seperti PKB dan NasDem

Dasco mengatakan Gerindra terbuka untuk melakukan dialog mengenai keinginan PKS bergabung ke kubu Prabowo.

Baca Selengkapnya

PKS Beri Sinyal Gabung ke Koalisi Prabowo, Gerindra Bilang Belum Pernah Komunikasi Langsung

1 hari lalu

PKS Beri Sinyal Gabung ke Koalisi Prabowo, Gerindra Bilang Belum Pernah Komunikasi Langsung

Dasco juga menyebut, ketidakhadiran Prabowo di acara Halalbihalal PKS tidak dapat dikaitkan dengan sinyal penolakan pada PKS.

Baca Selengkapnya

Gerindra Sebut Ketidakhadiran Prabowo di Halalbihalal PKS Bukan Sinyal Penolakan

2 hari lalu

Gerindra Sebut Ketidakhadiran Prabowo di Halalbihalal PKS Bukan Sinyal Penolakan

Sufmi Dasco membantah, ketidakhadiran Presiden Terpilih Prabowo Subianto dalam acara Halalbihalal yang digelar PKS merupakan sinyal penolakan

Baca Selengkapnya