Sri Mulyani Godok Mekanisme Subsidi 2021 Agar Tepat Sasaran

Reporter

Caesar Akbar

Kamis, 9 Juli 2020 12:44 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan pemaparan saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 29 Juni 2020. Rapat kerja tersebut beragenda mendengarkan penjelasan tentang PMK No. 70/PMK.05/2020 tentang penempatan uang negara pada bank umum dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bakal memformulasikan subsidi tahun 2021 agar bisa lebih tepat sasaran kepada masyarakat. Namun, skema transformasi itu akan dilakukan bertahap agar tidak mengejutkan masyarakat.

"Untuk subsidi, di dalam postur awal (RAPBN 2021) kami tetap akan mencadangkan. Mekanismenya akan kami diskusikan yang mana yang bisa sesuai prinsip subsidi, harus tepat sasaran," ujar Sri Mulyani dalam rapat bersama Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat, Kamis, 9 Juli 2020.

Dia mengatakan imbas Covid-19 terhadap perekonomian dan masyarakat menjadi salah satu pertimbangan dalam kebijakan subsidi tersebut. Di samping itu Data Terpadu Kesejahteraan Sosial yang perlu dimutakhirkan menjadi faktor yang diperhatikan pemerintah.

"Untuk itu, kami akan lihat secara keseluruhan infrastruktur untuk bisa mentransformasikan subsidi ini, namun kami paham bahwa subsidi dimensinya sangat banyak," tutur dia.

Bekas Direktur Bank Dunia itu memahami bahwa subsidi yang baik adalah yang memenuhi target. Namun, karena selama ini pemerintah terbiasa memberi subsidi melalui produk atau komoditas, Sri Mulyani mengatakan akan memformulasikan agar transformasi itu tidak mengejutkan masyarakat dan ekonomi.

"Namun secara bertahap kita bisa menuju kepada subsidi yang target langsung ke masyarakat. Kami akan formulasikan dan kami akan bicara dengan menteri terkait, yaitu Kementerian ESDM dan Kementerian Sosial, juga Kementerian BUMN dan juga pada sidang kabinet," ujar Sri Mulyani.

Di dalam rapat tersebut, Ketua Badan Anggaran DPR Said Abdullah memahami bahwa pemerintah tidak berniat untuk mencabut subsidi pada tahun depan. "Penjelasan dari kepala BKF subsidi tetap dilakukan, memang pemerintah akan melakukan transformasi subsidi elpiji dan mengubahnya jadi bantuan non tunai subsidi langsung, pemerintah ke depan subsidinya tidak dalam komoditas tapi kepada orang," kata dia.

Namun, lantaran data penerima subsidi masih bermasalah terkait akurasi dan dikhawatirkan menimbulkan persoalan ke depannya, maka anggota Dewan berpendapat untuk 2021 pemerintah mesti tetap memberi subsidi solar, elpiji 3 kilogram, dan listrik kepada masyarakat miskin dan rentan miskin.

"Untuk listrik berbasis pelanggan. Sementara, untuk minyak tanah, elpiji, hingga solar berbasis produk," ujar Said. Banggar pun meminta pemerintah berhati-hati dalam melaksanakan transformasi susbidi energi, serta perlu mempertimbangkan waktu pelaksanaannya, mengingat saat ini masih masa pandemi.

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 jam lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

3 jam lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

5 jam lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

1 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

1 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

1 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

1 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

2 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

2 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya