OJK Ungkap Permintaan Restrukturisasi Kredit Mulai Melandai

Jumat, 3 Juli 2020 09:32 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani (ketiga kiri) bersama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kiri), Menteri perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kiri), Kedua Ojk Wimboh Santoso (kedua kanan), dan materi Perdagangan Agus Suparmanto (kanan) memberikan keterangan terkait Stimulus kedua penanganan Dampak Covid-19 di kantor Kemenko Perekonomian,Jakarta, Jumat, 13 Maret 2020. TEMPO/Sintia Nurmiza

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat permintaan restrukturisasi kredit beberapa waktu terakhir mulai melandai. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Heru Kristiyana mengatakan hingga 22 Juni 2020, restrukturisasi kredit yang telah dilakukan perbankan nasional mencapai Rp 695,34 triliun, terdiri dari kredit sektor UMKM sebesar Rp 307,8 triliun, dan non UMKM Rp 387,52 triliun.

“Permintaan restrukturisasi yang melandai ini menandakan para debitur mulai percaya diri seiring dengan pelonggaran kebijakan pembatasan sosial berskala besar yang perlahan menggerakkan perekonomian,” ujar Heru dalam diskusi virtual Ngobrol Tempo bertajuk ‘Mendorong Pemulihan Ekonomi Melalui Perbankan’, Kamis 2 Juli 2020.

Heru mengatakan kondisi ini dapat menjadi momentum yang tepat bagi perbankan untuk menggenjot penyaluran kredit baru, setelah sebelumnya sempat melambat karena fokus melakukan restrukturisasi. “Perbankan kita sampaikan tetap optimistis bahwa kreditnya bisa tumbuh positif, bahkan mereka mengatakan akan bisa mencapai pertumbuhan kredit 4 persen tahun ini,” katanya.

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Pahala N. Mansury berujar peningkatan permintaan kredit mulai dirasakan, seiring dengan kembali dibukanya aktivitas perekonomian. “Kami liat permintaan untuk kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi sampai 25 Juni lalu sudah meningkat 75 persen jika dibandingkan dengan permintaan bulan sebelumnya,” ucap Pahala.

Advertising
Advertising

Amunisi likuiditas juga baru saja diperoleh bank pelat merah, setelah pemerintah melakukan penempatan dana senilai Rp 30 triliun yang dapat disalurkan untuk pembiayaan kredit sektor riil. “Di saat yang bersamaan pemerintah juga menyalurkan Rp 1,5 triliun tambahan pembiayaan KPR subsidi yang akan disalurkan untuk kurang lebih 172 tribu rumah, dimana BTN memiliki kuota 146 ribu rumah,” kata Pahala.

Meski kondisi perekonomian pada semester 1 2020 sempat terpukul akibat pandemi Covid-19, semester II diharapkan menjadi titik balik kebangkitan perekonomian.

Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Herry Sidharta mengatakan perseroan akan memprioritaskan penyaluran kredit pada sektor usaha padat karya dalam rangka mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional. “Kami juga mulai dari daerah yang kebijakan PSBB-nya sudah melonggar, atau mulai dari area hijau terus dilakukan secara bertahap,” ujarnya.

Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Kebijakan Fiskal dan Makroekonomi, Masyita Cristallin menambahkan pemerintah memastikan likuiditas sektor keuangan akan senantiasa mencukupi untuk membiayai pemulihan ekonomi sektor riil. “Pemerintah siapkan dua skema, pertama melalui skema bank peserta dan pelaksana, ditambah skema baru penempatan dana pemerintah di bank BUMN,” katanya.

Adapun segmen usaha yang menjadi prioritas untuk mendapatkan pembiayaan kata dia adalah UMKM dan industri pandat karya. “Mengapa UMKM karena hampir 60 persen produk domestik bruto (PDB) kita disumbang UMKM.”

Berita terkait

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

5 jam lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

11 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

2 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

2 hari lalu

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

KemenkopUKM tidak menemukan aturan yang melarang secara spesifik warung Madura untuk beroperasi sepanjang 24 jam dalam Perda Kabupaten Klungkung

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

2 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

2 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

3 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

3 hari lalu

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

Tokopedia, Shopee dan Lazada menaikkan biaya layanan hingga 6.5 persen untuk mitra penjual, pelaku UMKM diminta tidak naikkan harga.

Baca Selengkapnya

BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Penuhi Permintaan saat Lebaran

5 hari lalu

BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Penuhi Permintaan saat Lebaran

Usaha kue kering Retas Snacks and Cookies semakin berkembang pesat setelah mendapat bantuan KUR dari BRI.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

6 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya