Harga Minyak Naik jadi USD 41,7 Terdongkrak Data Perekonomian AS

Selasa, 30 Juni 2020 08:03 WIB

Kilang minyak Arab Saudi. Sumber: EPA/dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak naik sekitar US$ 1 per barel pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB).

Minyak mentah Brent untuk pengiriman Agustus naik 69 sen atau 1,7 persen menjadi ditutup pada US$ 41,71 per barel. Sementara itu minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus naik US$ 1,21 atau 3,1 persen menjadi menetap pada US$ 39,7 per barel.

Data Komisi Eropa sepanjang bulan Juni menunjukkan pemulihan sentimen ekonomi di zona euro dengan perbaikan di semua sektor. Sentimen keseluruhan naik menjadi 75,7 poin pada Juni dari 67,5 pada Mei, meskipun masih jauh dari harapan.

Di Cina, keuntungan di perusahaan industri naik untuk pertama kalinya dalam enam bulan pada Mei, menunjukkan pemulihan ekonomi negara itu. Indeks-indeks saham AS yang naik secara luas pada hari yang sama, juga menambahkan dukungan untuk harga minyak, yang terkadang mengikuti ekuitas.

Tapi kekhawatiran gelombang kedua pandemi membuat harga tidak naik lebih tinggi. Korban tewas akibat Covid-19 melampaui setengah juta orang pada Ahad pekan lalu, 28 Juni 2020 menurut penghitungan Reuters.

Beberapa negara bagian di Amerika Serikat menerapkan kembali pembatasan setelah terjadi lonjakan dalam beberapa kasus. California memerintahkan bar untuk tutup pada akhir pekan lalu menyusul langkah serupa di Texas dan Florida. Negara bagian Washington dan kota San Francisco telah menghentikan rencana pembukaan kembali mereka.

"Sementara langkah-langkah lokal ini sendiri tidak mungkin melihat dampak langsung utama pada permintaan, mereka menyoroti risiko signifikan terhadap permintaan bensin," kata JBC Energy.

Brent akan mengakhiri Juni dengan kenaikan bulanan ketiga berturut-turut setelah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutu, yang dikenal sebagai OPEC+, memperpanjang perjanjian pemangkasan pasokan 9,7 juta barel per hari (bpd) hingga Juli.

"Pemotongan pasokan OPEC + telah membantu menjaga harga minyak bertahan dan setelah kepatuhan hampir 90 persen pada Mei, dalam beberapa hari ke depan kita akan mendapatkan petunjuk data tentang kepatuhan Juni," kata Louise Dickson, analis pasar minyak Rystad Energy. Adapun perusahaan pelacak tanker, Petro-Logistics memperkirakan
OPEC telah memangkas produksi minyak pada Juni sebesar 1,25 juta barel per hari dari level Mei lalu.

ANTARA

Berita terkait

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

2 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

3 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

4 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

5 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

7 hari lalu

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

Kasus kawin kontrak kembali mengemuka. Berikut modus-modus kawin kontrak, termasuk soal mahar jutaan rupiah.

Baca Selengkapnya

Rapat Dewan Gubernur BI Akan Turut Evaluasi Perkembangan Ekonomi Global

8 hari lalu

Rapat Dewan Gubernur BI Akan Turut Evaluasi Perkembangan Ekonomi Global

Asisten Gubernur BI Erwin Haryono mengatakan dalam Rapat Dewan Gubernur Bulanan di antaranya akan membahas perkembangan ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

9 hari lalu

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

Kenaikan harga minyak juga disebabkan penguatan dolar AS.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

9 hari lalu

Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

Konflik Israel Iran yang diprediksi masih panjang membuat harga minyak dunia melambung.

Baca Selengkapnya

Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

10 hari lalu

Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

Nilai tukar dolar Singapura terhadap rupiah malah cenderung lebih turun yakni Rp 11.854

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

11 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya