Sandiaga: Milenial Potensial Dorong Inovasi Terapan Tepat Guna

Kamis, 25 Juni 2020 19:16 WIB

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno ditemui awak media di Jalan Wijaya I, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 22 Februari 2020. Tempo/M Yusuf Manurung

TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri Indonesia Innovation Technology Foundation, Sandiaga Uno menyatakan inovasi akan menggantikan pola tatanan old normal menuju new normal. Ia mengajak tecknoprenuer bekerja sama dengan kaum milenial dan kaum perempuan dalam upaya menciptakan 1.000 technopreneur dan 1 juta lapangan pekerjaan baru.

“Kita harus bekerja dengan generasi milenial karena mereka populasi terbesar di Indonesia," ujar Sandiaga dalam acara Launching “Seribu Teknopreaneur, Sejuta Pekerjaan” yang diprakarsai Inotek dan Orbit Future Academy melalui live streaming facebook Inotek, Kamis, 25 Juni 2020.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu juga menyebutkan kaum perempuan juga harus diikutsertakan karena bisa memberikan pendekatan yang mendorong inovasi terapan tepat guna dan penciptaan sumber ekonomi baru di akar rumput.

Menurut Sandiaga, peran entrepreneur dan technopreneur sangat sentral karena dapat mendorong perkembang industri di tengah wabah covid-19. Ia berpendapat kebijakan industri 4.0 berkelanjutan harus memasukkan technoprenuer menjadi salah satu variabel penting dan strategis.

Terlebih, kata Sandiaga, Indonesia diperkirakan menjadi 5 negara terbesar 50 tahun ke depan dalam hal ekonomi. "Industri 4.0 memungkinkan generasi muda memiliki pekerjaan yang baru dan berkualitas, ujarnya.

Dengan adanya pandemi Corona ini, menurut Sandiaga, seharusnya bisa jadi momentum meningkatkan penggunaan teknologi di luar area urban. Ia juga berpandangan inovasi harus menjadi daya saing inti dari Indonesia.

Sebelumnya Sandiaga pernah menyebutkan bahwa UMKM menjadi salah satu sektor yang terdampak lebih dulu akibat pandemi Covid-19. Dari survei yang ia baca, ada 47 persen pelaku UMKM yang gulung tikar, dan sisanya dapat membuka usahanya namun dengan penurunan omzet.

Oleh karena itu, Sandiaga meminta pemerintah dapat menata ulang prioritas-prioritas sektor usaha mana yang harus diselamatkan. "Bangsa kita perlu lakukan repriority, jadi kita harus melakukan penyusunan ulang prioritas-prioritas kita," katanya saat webinar, Jumat 19 Juni 2020.

Berkaca dengan krisis tahun 1998 dan 2008, kata Sandiaga, sektor UMKM bisa diharapkan menjadi motor penggerak perekonomian Indonesia saat terjadi kesulitan. Oleh karena itu, hal yang dibutuhkan untuk pemulihan ekonomi di dalam negeri tidak lain soal faktor likuiditas di masyarakat.

"Sekarang para UMKM mengeluh, usaha-usaha besar juga mengeluh. Setelah penurunan omzet yang drastis selama tiga bulan terakhir, mereka membutuhkan fasilitas likuiditas," ucapnya.

MUHAMMAD BAQIR | EKO WAHYUDI

Berita terkait

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

6 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

6 hari lalu

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

Jika dikenakan Rp1 ribu saja per penumpang pesawat untuk Dana Abadi pariwisata, pemerintah bisa mengantongi Rp80 miliar setahun.

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

7 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

8 hari lalu

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

Gagasan kereta cepat Jakarta-Surabaya muncul pada 2008, awalnya Indonesia menggandeng Jepang

Baca Selengkapnya

Cerita Sandiaga di Hari Lebaran 2024, dari Salat Id, Temui Orang Tua hingga Hadir di Istana

18 hari lalu

Cerita Sandiaga di Hari Lebaran 2024, dari Salat Id, Temui Orang Tua hingga Hadir di Istana

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno membagikan momen lebarannya di akun Instagram pribadi @sandiuno.

Baca Selengkapnya

Gairah Nonton Film Indonesia Meningkat, Sandiaga: Sudah Jadi Tuan Rumah di negeri Sendiri

26 hari lalu

Gairah Nonton Film Indonesia Meningkat, Sandiaga: Sudah Jadi Tuan Rumah di negeri Sendiri

Sandiaga mengatakan, kemajuan film Indonesia bisa dilihat dari angka penonton yang setiap tahun melampaui target.

Baca Selengkapnya

Respons Sandiaga soal Harga Tiket Pesawat Mahal: Itu Kelas Bisnis, Kelas Ekonomi Masih Sesuai Aturan

27 hari lalu

Respons Sandiaga soal Harga Tiket Pesawat Mahal: Itu Kelas Bisnis, Kelas Ekonomi Masih Sesuai Aturan

Sandiaga Uno merespons keluhan masyarakat soal harga tiket pesawat domestik yang dinilai lebih mahal ketimbang tiket penerbangan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Beberkan Alasan Penetapan PIK 2 Menjadi PSN

28 hari lalu

Sandiaga Beberkan Alasan Penetapan PIK 2 Menjadi PSN

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno buka suara soal penetapan pengembangan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 menjadi Proyek Stratgis Nasional (PSN).

Baca Selengkapnya

Wacana PPP Gabung Koalisi Prabowo, Sandiaga Uno: Perlu Kesatuan yang Kuat

28 hari lalu

Wacana PPP Gabung Koalisi Prabowo, Sandiaga Uno: Perlu Kesatuan yang Kuat

Soal wacana PPP masuk koalisi Prabowo-Gibran, Sandiaga Uno Kutip Ceramah Gus Miftah soal perlunya kesatuan atau ukhuah yang kuat untuk kemajuan bangs.

Baca Selengkapnya

Film Horor Jadi Sorotan Usai Kontroversi Kiblat, Sandiaga: Seharusnya untuk Tingkatkan Takwa

29 hari lalu

Film Horor Jadi Sorotan Usai Kontroversi Kiblat, Sandiaga: Seharusnya untuk Tingkatkan Takwa

Sandiaga mengatakan, saat ini Kemenparekraf juga selalu berkomunikasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait polemik film horor Kiblat.

Baca Selengkapnya