Sandiaga: Milenial Potensial Dorong Inovasi Terapan Tepat Guna
Reporter
Tempo.co
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 25 Juni 2020 19:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri Indonesia Innovation Technology Foundation, Sandiaga Uno menyatakan inovasi akan menggantikan pola tatanan old normal menuju new normal. Ia mengajak tecknoprenuer bekerja sama dengan kaum milenial dan kaum perempuan dalam upaya menciptakan 1.000 technopreneur dan 1 juta lapangan pekerjaan baru.
“Kita harus bekerja dengan generasi milenial karena mereka populasi terbesar di Indonesia," ujar Sandiaga dalam acara Launching “Seribu Teknopreaneur, Sejuta Pekerjaan” yang diprakarsai Inotek dan Orbit Future Academy melalui live streaming facebook Inotek, Kamis, 25 Juni 2020.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu juga menyebutkan kaum perempuan juga harus diikutsertakan karena bisa memberikan pendekatan yang mendorong inovasi terapan tepat guna dan penciptaan sumber ekonomi baru di akar rumput.
Menurut Sandiaga, peran entrepreneur dan technopreneur sangat sentral karena dapat mendorong perkembang industri di tengah wabah covid-19. Ia berpendapat kebijakan industri 4.0 berkelanjutan harus memasukkan technoprenuer menjadi salah satu variabel penting dan strategis.
Terlebih, kata Sandiaga, Indonesia diperkirakan menjadi 5 negara terbesar 50 tahun ke depan dalam hal ekonomi. "Industri 4.0 memungkinkan generasi muda memiliki pekerjaan yang baru dan berkualitas, ujarnya.
Dengan adanya pandemi Corona ini, menurut Sandiaga, seharusnya bisa jadi momentum meningkatkan penggunaan teknologi di luar area urban. Ia juga berpandangan inovasi harus menjadi daya saing inti dari Indonesia.
Sebelumnya Sandiaga pernah menyebutkan bahwa UMKM menjadi salah satu sektor yang terdampak lebih dulu akibat pandemi Covid-19. Dari survei yang ia baca, ada 47 persen pelaku UMKM yang gulung tikar, dan sisanya dapat membuka usahanya namun dengan penurunan omzet.
Oleh karena itu, Sandiaga meminta pemerintah dapat menata ulang prioritas-prioritas sektor usaha mana yang harus diselamatkan. "Bangsa kita perlu lakukan repriority, jadi kita harus melakukan penyusunan ulang prioritas-prioritas kita," katanya saat webinar, Jumat 19 Juni 2020.
Berkaca dengan krisis tahun 1998 dan 2008, kata Sandiaga, sektor UMKM bisa diharapkan menjadi motor penggerak perekonomian Indonesia saat terjadi kesulitan. Oleh karena itu, hal yang dibutuhkan untuk pemulihan ekonomi di dalam negeri tidak lain soal faktor likuiditas di masyarakat.
"Sekarang para UMKM mengeluh, usaha-usaha besar juga mengeluh. Setelah penurunan omzet yang drastis selama tiga bulan terakhir, mereka membutuhkan fasilitas likuiditas," ucapnya.
MUHAMMAD BAQIR | EKO WAHYUDI