IMF Sebut Pandemi Covid-19 Telan Biaya Ekonomi Dunia USD 12,5 T

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Kamis, 25 Juni 2020 06:56 WIB

Logo IMF. wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Chief Economist Dana Moneter Internasional (IMF) Gita Gopinath memperkirakan bahwa pandemi Covid-19 menelan biaya ekonomi global sebesar US$ 12,5 triliun hingga akhir tahun depan. Kerugian itu timbul karena pertumbuhan ekonomi dunia anjlok melebihi perkiraan sebelumnya.

“Pandemi ini berupa krisis yang tidak sama dengan krisis lain. Kontraksi ekonomi global akan jauh lebih buruk daripada yang diperkirakan sebelumnya, dan pemulihannya "tidak pasti," tulis IMF dalam buku lapporan World Economic Outlook yang dikutip Bisnis pada Kamis, 25 Juni 2020.

Produk domestik bruto global juga diperkirakan turun 4,9 persen tahun. Namun, Gita optimistis, pertumbuhan ekonomi akan kembali melonjak tahun depan yakni mencapai 5,4 persen. Kendati demkian, ia memperingatkan bahwa jika tidak ada solusi medis, kekuatan pemulihan sangat tidak pasti dan dampak pada sektor dan negara akan tidak merata.

Menurut perkiraan IMF, ada beberapa negara yang akan sangat terpukul secara spektakuler. Ekonomi Italia disebut akan mengalami kontraksi sebesar 12,8 persen, sama dengan Spanyol, dan Prancis yang turun 12,5 persen. Sedangkan ekonomi Inggris akan menyusut 10,8 persen.

Ekonomi AS diprediksi berkontraksi sebesar delapan persen. Sementara Cina, tempat virus korona pertama kali terdeteksi, akan tumbuh sebesar satu persen ketika langkah-langkah awal melawan wabah mulai berlaku.

Advertising
Advertising

IMF juga menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi Timur Tengah dan Asia Tengah akan melambat 4,7 persen. Arab Saudi akan mengalami kontraksi 6,8 persen tahun ini sebelum pulih dengan pertumbuhan 3,1 persen pada 2021, menurut perkiraan IMF.

Langkah-langkah penanggulangan dampak ekonomi di seluruh dunia diyakini IMF telah membatasi kerusakan ekonomi dan memperkuat pasar keuangan. "Penanggulangan sektor fiskal dan keuangan yang cukup besar yang diambil beberapa negara sejak awal krisis telah mencegah kerugian jangka pendek yang lebih buruk," menurut laporan itu.

Disebutkan juga bahwa "stabilitas di pasar minyak juga telah membantu mengangkat sentimen," dengan patokan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) "dalam kisaran yang stabil."

BISNIS

Berita terkait

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

8 jam lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

13 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

14 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

2 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya