Pemerintah Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi di Semester II

Selasa, 23 Juni 2020 06:55 WIB

Gestur Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat memberikan keterangan pers tentang realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 per akhir Oktober 2019 di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin, 18 November 2019. Sri Mulyani mengatakan, secara tahunan belanja negara hanya tumbuh sebesar 4,5 persen, jauh lebih rendah jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang tumbuh 11,9 persen. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta – Pemerintah bertekad mengejar momentum di semester II untuk menopang pertumbuhan ekonomi 2020. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah berupaya menggenjot agar pertumbuhan berada di zona positif atau di atas nol persen sepanjang paruh kedua tahun ini.

“Kalau program dikombinasikan dengan restrukturisasi dari OJK dan pemerintah menggulirkan kredit modal kerja, kami harap di kuartal III dan IV ekonomi sudah mulai pulih” tutur Sri Mulyani dalam rapat kerja Bersama Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 22 Juni 2020.

Pada kuartal ketiga tahun ini, Sri Mulyani memproyeksikan pertumbuhan ekonomi akan berada di kisaran -1,6-1,4 persen. Ia mengatakan pertumbuhan pada kedua lebih optimistis karena pemerintah sudah mulai memulihkan sejumlah sektor secara bertahap. Di samping itu, sejumlah daerah telah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.

Sedangkan pada kuartal pamungkas 2020, Sri Mulyani memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sudah bertengger di atas 3 persen dengan skenario terberat 1 persen. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi sepanjang 2020 diperkirakan berkisar -0,4-1 persen.

Sebelumnya, Sri Mulyani meramalkan pada kuartal kedua yang akan berakhir pada 30 Juni nanti, pertumbuhan ekonomi diproyeksikan amblas di kisaran -3,8 persen. Tak jauh berbeda dengan prediksi Kementerian Keuangan, Badan Pusat Statistik pun memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal II terpelanting hingga -4,8 persen.

Advertising
Advertising

Sri Mulyani khawatir, jika kuartal ketiga pertumbuhan ekonomi kembali mengalami kontraksi, Indonesia secara teknis bakal mengalami resesi. Karena itu, ia memastikan saat ini pemerintah terus mengeksekusi pemberian jejaring pengaman berupa bantuan sosial untuk kelompok masyarakat dengan pendapatan terbawah.

“Hingga saat ini, implementasi perlindungan sosial, eksekusinya sudah 28-29 persen. Diharapkan ini bisa mempengaruhi konsumsi masyarakat,” ucap Sri Mulyani.

Berita terkait

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

1 jam lalu

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.

Baca Selengkapnya

ICW Sebut Bansos hingga Ketidaknetralan ASN Bakal Marak di Pilkada 2024

7 jam lalu

ICW Sebut Bansos hingga Ketidaknetralan ASN Bakal Marak di Pilkada 2024

ICW mengungkap beberapa kerentanan yang mungkin terjadi di Pilkada 2024. Berkaca dari pengalaman Pilpres.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

9 jam lalu

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

BPS menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,11 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

9 jam lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

18 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

22 jam lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

23 jam lalu

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

Siapa saja 4 nama yang diusulkan PDIP di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

23 jam lalu

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyanjung pemerintahan Presiden Jokowi karena pertumbuhan ekonomi RI stabil pada kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

1 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

1 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya