Sri Mulyani: RI Resesi Bila Pertumbuhan di Kuartal III Minus

Senin, 22 Juni 2020 17:55 WIB

Menkeu Sri Mulyani memberikan keterangan pers terkait laporan APBN 2019 di Jakarta, Selasa 7 Januari 2020. Menkeu menyatakan realisasi APBN 2019 masih terarah dan terkendali meskipun terjadi defisit sebesar Rp353 triliun atau sebesar 2,20 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap pertumbuhan ekonomi di kuartal III dan IV akan membaik atau di atas 0 persen. Musababnya, kata dia, jika terjadi kontraksi di kuartal selanjutnya, Indonesia bisa mengalami resesi.

"Technically kita bisa resesi kalau (pertumbuhan ekonomi) kuartal II dan kuartal III minus. Jadi kita coba kuartal III di atas 0 persen," katanya dalam rapat bersama Komisi XI di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin, 22 Juni 2020.

Adapun pada kuartal II, Kementerian Keuangan memperkirakan pertumbuhan ekonomi memang akan amblas di kisaran -3,8 persen. Sedangkan Badan Pusat Statistik memprediksi angka yang lebih buruk, yakni -4,8 persen.

Sementara itu, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) malah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal kedua ini mendekati -6 persen. Prediksi yang tak jauh beda pun telah dirilis oleh sejumlah lembaga internasional.

Menurut Sri Mulyani, pertumbuhan ekonomi kuartal ini melemah akibat dampak penerapan pelbagai kebijakan seperti pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang berpengaruh terhadap permintaan dan penawaran. Namun, kata dia, kondisi tersebut akan membaik di kuartal ketiga karena sejumlah daerah telah menerapkan PSBB transisi.

Advertising
Advertising

Di samping itu, pemerintah telah mengeksekusi jejaring pengamanan kepada 29 persen penerima bantuan sosial. "Totalnya kami meng-cover 45 persen dari total masyarakat dengan pendapatan terbawah bila dihitung dengan bansos di Jabodetabek," tuturnya.

Sri Mulyani berharap, bantuan sosial ini dapat mempengaruhi konsumsi di tingkat kelompok dengan pendapatan paling rendah. Dengan begitu, dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III akan berada di kisaran 1,4 persen dengan zona negatif hingga -1,6 persen.

Sedangkan untuk kuartal IV, Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi di atas 3 persen. "Untuk kuartal IV sejalan dengan relaksasi serta berbagai program UMKM yang sudah mulai jalan," tuturnya. Sementara itu sepanjang 2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia dipatok di rentang -0,4 hingga 1 persen.

Berita terkait

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

1 jam lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

3 jam lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

4 jam lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

14 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

17 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

2 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya