Polemik Kelas Rawat Inap, Perbaikan Data BPJS Belum Rampung

Sabtu, 13 Juni 2020 14:13 WIB

Peserta BPJS Kesehatan tengah mengurus kelengkapan administrasi di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Pasar Minggu, Jakarta, Kamis, 14 Mei 2020. Kenaikan iuran JKN-KIS akan berlaku mulai 1 Juli 2020, kelas I naik menjadi Rp150.000 per bulan, kelas II Rp100.000 dan Kelas III Rp 42.000/bulan, dengan sebagiannya disubsidi pemerintah sepanjang 2020. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah ramai pemberitaan soal rencana penghapusan aturan kelas rawat inap Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan atau BPJS Kesehatan, ternyata diketahui data kepesertaan lembaga tersebut hingga kini belum kunjung rampung. Sampai hari ini, masih ada perbaikan data di sejumlah daerah seperti Papua dan Papua Barat.

"Catatan BPKP tentu saja sudah ditindaklanjuti, walau memang belum optimal," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi Kesehatan Dewan Perwakilan Rakyat di Jakarta, Kamis, 11 Juni 2020.

Sejak tahun lalu, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan atau BPKP telah meminta pemerintah memperbaiki 27,4 juta data peserta BPJS Kesehatan. "Dalam artian ada 17,17 juta NIK-nya itu tidak lengkap," kata Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan atau BPKP, Ardan Adiperdana dalam rapat bersama Komisi Kesehatan DPR pada Senin, 27 Mei 2019.

Kemudian 0,4 juta NIK atau nomor induk kependudukan berisi campuran alfa numerik. Selain itu, ada 10 juta lebih NIK ganda. Artinya, satu NIK digunakan oleh beberapa orang. Kemudian, ada juga fasilitas kesehatannya masih belum terisi.

Meski belum sepenuhnya rampung, tapi progress perbaikan sudah ada. Dari 27,4 juta data peserta, tinggal 4,6 juta data saja yang belum diperbaiki per 1 Mei 2020. "Dari 4,6 juta, 2,5 saat ini (per hari ini) juga sudah diselesaikan," kata Muhadjir.

Advertising
Advertising

Tapi masalah belum selesai sampai di situ. Muhadjir memastikan data penduduk miskin bertambah akibat Covid-19 ini. Dampaknya, penyesuaian harus dilakukan pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Muhadjir menjelaskan, hal ini berkaitan dengan masyarakat miskin yang harus menerima bantuan iuran BPJS dari pemerintah. Sejauh ini, Kementerian Sosial sudah memiliki data 20 juta penduduk miskin di dalam DTKS.

Data 20 juta ini sedang dibersihkan lagi. Lalu, data penduduk miskin baru sedang dikumpulkan di tingkat RT dan RW. Nantinya, data itu akan dimusyawarahkan di tingkat Desa dan Kelurahan.

Sehingga, akumulasinya akan jadi bahan penyempurnaan DTKS. "Saya mohon waktu," kata Muhadjir kepada anggota komisi.

Perbaikan data kepesertaan BPJS Kesehatan ini mendesak dilakukan, terutama kaitannya dengan rencana penghapusan kelas rawat inap yang rencananya diterapkan paling lambat tahun 2022. Pasalnya, data ini juga berkaitan dengan data peserta penerima bantuan iuran atau PBI yang harus ditanggung pemerintah.

Berita terkait

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

7 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Gus Muhdlor Bupati Sidoarjo Alasan Sakit Mangkir Panggilan KPK Sampai Sembuh, KPK: Agak Lain

7 hari lalu

Gus Muhdlor Bupati Sidoarjo Alasan Sakit Mangkir Panggilan KPK Sampai Sembuh, KPK: Agak Lain

Surat Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor alasan sakit tak dapat memenuhi panggilan KPK sampai sembuh. Ali Fikri, "Agak lain."

Baca Selengkapnya

Hari Kesehatan Sedunia, 269 Juta Penduduk Indonesia Telah Ikut Program JKN

21 hari lalu

Hari Kesehatan Sedunia, 269 Juta Penduduk Indonesia Telah Ikut Program JKN

Program JKN disebut telah mencegah 1,6 juta orang miskin dari kemiskinan yang lebih parah akibat pengeluaran biaya kesehatan rumah tangga.

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Sediakan Posko Pemeriksaan Kesehatan Gratis

23 hari lalu

BPJS Kesehatan Sediakan Posko Pemeriksaan Kesehatan Gratis

BPJS Kesehatan kembali menghadirkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis.

Baca Selengkapnya

4 Jenis Kecelakaan yang Tak Dijamin BPJS Kesehatan, Bagaimana Prosedur Klaimnya?

26 hari lalu

4 Jenis Kecelakaan yang Tak Dijamin BPJS Kesehatan, Bagaimana Prosedur Klaimnya?

Begini syarat dan ketentuan jika korban kecelakaan dapat ditanggung BPJS.

Baca Selengkapnya

4 Jenis Kepesertaan BPJS Kesehatan, Cek Perbedaannya

31 hari lalu

4 Jenis Kepesertaan BPJS Kesehatan, Cek Perbedaannya

Terdapat jenis-jenis kepesertaan BPJS Kesehatan, yaitu Penerima Bantuan Iuran (PBI) hingga Pekerja Penerima Upah. Berikut perbedaannya.

Baca Selengkapnya

268 Juta Peserta JKN per Februari 2024, Dirut BPJS Kesehatan: Hampir Mencapai Target 98 Persen

31 hari lalu

268 Juta Peserta JKN per Februari 2024, Dirut BPJS Kesehatan: Hampir Mencapai Target 98 Persen

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan per Februari 2024, terdapat 268 juta peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Optimistis Indonesia Capai UHC di Tahun Ini

32 hari lalu

BPJS Kesehatan Optimistis Indonesia Capai UHC di Tahun Ini

BPJS Kesehatan berkomitmen untuk menjamin seluruh penduduk Indonesia terdaftar dalam Program JKN.

Baca Selengkapnya

Dua Tewas, Lebih 100 Orang Dirawat di Jepang akibat Suplemen Angkak

32 hari lalu

Dua Tewas, Lebih 100 Orang Dirawat di Jepang akibat Suplemen Angkak

Dua orang tewas dan lebih dari 100 lainnya dilarikan ke rumah sakit di Jepang akibat mengonsumsi suplemen makanan angkak dalam waktu lama

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Unpad Mulai Beroperasi, Pasien Belum Ditanggung BPJS Kesehatan

33 hari lalu

Rumah Sakit Unpad Mulai Beroperasi, Pasien Belum Ditanggung BPJS Kesehatan

Tenaga kesehatan Rumah Sakit Unpad berasal dari Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, Keperawatan, Farmasi, dan Psikologi di Unpad.

Baca Selengkapnya