Sesi Perdagangan I, IHSG Melemah ke Level 4.895,69
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 11 Juni 2020 11:40 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir sesi I perdagangan hari ini tercatat melemah 0,51 persen. Pada akhir sesi I atau pukul 11.30 WIB, indeks terkoreksi 24,99 poin menjadi 4.895,69. Sebelumnya, IHSG turun 1,39 persen ke level 4.852 saat pembukaan.
Terpantau 143 saham menguat, 239 saham melemah, dan 150 saham stagnan. Total transaksi mencapai Rp 5,54 triliun dengan frekuensi 468.842 kali transaksi.
Adapun investor asing tercatat melakukan net sell Rp 216,19 miliar. Sejumlah saham yang paling banyak dijual asing adalah TLKM dengan net sell sebesar Rp 152,6 miliar, ASII Rp 26 miiliar, UNTR Rp 17,9 miliar, HMSP Rp 7,6 miliar, dan BMTR Rp 7,5 miliar.
Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang memperkirakan IHSG berpeluang melanjutkan aksi profit taking. Hal itu menjadikan kembali cukup banyak saham sangat menarik untuk dibeli secara valuasi.
Edwin merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan buy on weakness atau Swing Trade. "Maka dapat fokus atas saham dari sektor farmasi, telko, logam emas, ritel, bank, batu bara dan properti dalam perdagangan Kamis ini," katanya seperti dikutip dari risetnya, Kamis, 11 Juni 2020.
Ia memperkirakan IHSG bakal menguji level 4.879 sampai 4.961. Selain itu, Edwin menambahkan pergerakan harga komoditas saat ini cukup beragam dengan harga minyak, emas, timah dan nikel mengalami penguatan masing-masing sebesar 1,90 persen, 1,56 persen, 1,66 persen dan 0,74 persen.
Penguatan itu, menurut Edwin, berpotensi mengangkat saham di bawah komoditas tersebut sementara perlu dicermati dampak dari penurunan harga komoditas crude palm oil dan batu bara dalam perdagangan Kamis ini.
Sementara itu, tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak di level 4.806 sampai dengan 5.094. "Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak melemah dan diperdagangkan pada level 4.806-5.094," sebut tim dalam riset.
BISNIS