Bos Garuda: Dana Talangan Tak untuk Bayar Utang Jangka Pendek

Selasa, 9 Juni 2020 07:32 WIB

Irfan Setiaputra. facebook.com

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra mengatakan perseroannya telah diberi mandat oleh pemerintah untuk tidak membayar utang jangka pendek berupa pelunasan sukuk menggunakan dana talangan.

"Sementara ini, dana talangan akan digunakan untuk mendukung operasional perusahaan," ujar Irfan dalam Live Instagram bersama Tempo pada Senin petang, 8 Juni 2020.

Pemberian dana talangan merupakan rangkaian dari skema Penyelamatan Ekonomi Nasional (PEN) terhadap sektor-sektor yang paling terdampak pandemi Covid-19. Garuda rencananya akan menerima stimulus berbentuk dana talangan tersebut dari Kementerian Keuangan sebesar Rp 8,5 triliun.

Penggunaan dana talangan ini akan dirundingkan lebih dulu bersama dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Keuangan. Irfan memastikan, pemanfaatannya bakal mengikuti instrumen yang ditetapkan oleh pemerintah lantaran bantuan bersifat bersifat pinajaman.

Adapun terkait utang jangka pendek berupa bonds syariah yang ditanggung perseoran, Irfan menjelaskan entitasnya sudah melakukan renegosiasi dengan pemegang sukuk. "Bonds syariah jatuh tempo pada 3 Juni kemarin. Beberapa minggu sebelum itu, kami ajukan proposal ke pemegang sukuk untuk penundaan pembayaran," ucapnya.

Dalam proposal tersebut, perusahaan meminta tenggat pelunasan tanggungan diperpanjang hingga 3 tahun. Irfan mengklaim usulan itu telah disetujui oleh 89 persen pemegang sukuk.

Sedangkan berdasarkan persyaratannya, proposal renegosiasi akan disetujui jika 75 persen pemegang sukuk memberikan restu kelonggaran pembayaran utang. "Jadi in prinsip proposal kami sudah diterima, tinggal menunggu resminya tangga 10 Juni mereka akan rapat," ucapnya.

Garuda Indonesia saat ini memiliki tanggungan pelunasan global sukuk sebesar US$ 550 miliar atau Rp 7,5 triliun. Sebelum mengajukan perpanjangan tenor, emiten berkode sandi GIAA itu juga memikirkan opsi untuk memperdagangkan sukuk di bawah harga asal. Namun, opsi ini dianggap tak tepat lantaran akan mempengaruhi kepercayaan pasar terhadap perusahaan.

Berita terkait

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

10 jam lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

1 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

1 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

1 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

2 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

4 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

5 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

6 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

6 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya