Dari kiri Menhub Budi Karya Sumadi, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Kepala Kantor Staf Presiden ( KSP) Moeldoko menghadiri Rapat Terbatas tentang Dana Otonomi Khusus Papua yang dipimpin Presiden Jokowi, di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, 11 Maret 2020. Menhub jatuh sakit dengan gejala tifus serta memiliki riwayat asma. Instagram/@Sekretariat.kabinet
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mencairkan realisasi insentif untuk tenaga medis yang menangani pasien virus Corona (COVID-19) telah dicairkan sebesar Rp 10,45 miliar. Dana tersebut jauh lebih rendah dari yang dianggarkan pemerintah sebesar Rp 5,6 triliun. Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan dana tersebut sudah dicairkan Kementerian Kesehatan untuk 1.205 tenaga kerja kesehatan di pusat.
"Ini terutama yang di Wisma Atlet dan di Pulau Galang," ujar Sri Mulyani via telekonferensi, Rabu 3 Juni 2020.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/278/2020 Tahun 2020 tentang Pemberian Insentif dan Santunan Kematian bagi Tenaga Kesehatan yang Menangani Covid-19, insentif untuk dokter spesialis sebesar Rp 15 juta, dokter umum dan gigi Rp 10 juta, bidan dan perawat Rp 7,5 juta, serta tenaga medis lainnya Rp 5 juta.
Adapun insentif sebesar Rp 5 juta untuk tenaga kesehatan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKTL-PP), dan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKL-PP), dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota, puskesmas, serta laboratorium.
Sri Mulyani menerangkan bahwa Kementerian Kesehatan masih melakukan verifikasi untuk 19 rumah sakit di pusat. Nilai insentif untuk tenaga medis di 19 rumah sakit itu sekitar Rp 4,11 miliar. Adapun di daerah terdapat 110 rumah sakit yang sedang diverifikasi Kementerian Kesehatan.
"Kami akan mendorong untuk dipercepat sebab yang bertanggungjawab kas keluar itu Kementerian Kesehatan," ujar Sri Mulyani.
Secara keseluruhan, Sri Mulyani menuturkan, total insentif yang disiapkan untuk tenaga medis di pusat Rp 1,9 triliun dan di daerah sebesar Rp 3,7 triliun. Dia mengatakan Kementerian Keuangan menunggu rincian jumlah tenaga kerja kesehatan di tiap daerah.
"Kami berikan (anggaran) gelondongan untuk daerah. Kementerian Kesehatan kerja sama dengan pemerintah daerah (untuk memverifikasi," kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
2 hari lalu
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.