Lanjutkan Penguatan 6 Hari Berturut, IHSG Kembali Ditutup Hijau

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Rabu, 3 Juni 2020 16:14 WIB

Refleksi layar pergerakan saham di kacamata seorang mahasiswa yang tengah berkunjung ke Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis, 13 Februari 2020. Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah 0,63 persen atau 37,02 poin ke level 5.876,06 pada awal sesi II perdagangan hari ini. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Selama enam hari perdagangan terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus menguat. Hari ini pun, Rabu 3 Juni 2020, pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali ditutup hijau, menguat 1,93 persen atau 93,50 poin ke level 4.941,01.

Pada perdagangan Selasa 2 Juni 2020 kemarin, IHSG ditutup di level 4.847,51 dengan lonjakan 1,98 persen atau 93,89 poin. Kemarin adalah reli kenaikan hari kelima beruntun sejak perdagangan Selasa 26 Mei 2020.

Analis Binaartha Sekuritas, Nafan Aji Gusta, mengatakan para pelaku pasar mengapresiasi pembukaan kembali atau reopening aktivitas ekonomi secara bertahap baik di dalam maupun luar negeri. “Skenario kondisi new normal atau normal yang baru memberikan dampak psikologis positif bagi para pelaku pasar menjadi lebih optimistis. Adapun, data-data inflasi masih cenderung stabil,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa kemarin.

Adapun sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak dalam kisaran 4.847,52-4.960,07. Seluruh 10 sektor pada IHSG ditutup di wilayah positif, dipimpin oleh sektor pertanian yang menguat 3,21 persen, disusul sektor aneka industri yang menguat 2,66 persen.

<!--more-->

Tercatat 258 saham menguat, 150 saham melemah, dan 156 saham berakhir stagnan. Di pasar mata uang, nilai tukar rupiah juga ditutup meroket 320 poin atau 2,22 persen ke level Rp14.095 per dolar AS pada akhir perdagangan hari ini.

IHSG menguat sejalan dengan mayoritas bursa saham lainnya di Asia, dengan indeks Topix dan Nikkei 225 ditutup naik masing-masing 0,72 persen dan 1,29 persen, sedangkan indeks Kospi menguat 2,87 persen.

Seperti dilansir Bloomberg, bursa Asia mempertahankan momentumnya pada perdagangan Rabu karena investor menunjukkan lebih banyak optimisme pemulihan ekonomi dari pandemi virus corona. Saham di seluruh dunia telah menguat selama delapan hari terakhir karena lebih banyak bisnis dibuka kembali dan data manufaktur menunjukkan ekonomi mulai kembali stabil setelah penutupan.

Advertising
Advertising

Meskipun ada banyak risiko, termasuk ketegangan hubungan AS-Cina yang dapat membahayakan kesepakatan perdagangan serta aksi protes keras dan penjarahan di sebagian besar AS. "Jika saya melihat pasar pulih dengan kurva V. Itulah yang dikatakan pasar kepada kita," ungkap salah satu pendiri Mobius Capital Partners, Mark Mobius, seperti dikutip Bloomberg.

BISNIS

Berita terkait

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

1 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

1 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

2 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

2 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

3 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

5 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

6 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

6 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

6 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya