Pemerintah Tiadakan Haji, Garuda Cari Sumber Pendapatan Lain
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Dewi Rina Cahyani
Selasa, 2 Juni 2020 15:17 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mesti memutar otak untuk mencari sumber pendapatan lain setelah pemerintah memutuskan untuk meniadakan keberangkatan haji dari Tanah Air akibat wabah Covid-19.
"Haji itu kontribusi 10 persen pendapatan Garuda di tahun-tahun sebelumnya, ya kita cari pendapatan dari tempat lain," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra kepada Tempo, Selasa, 2 Juni 2020.
Irfan mengatakan perseroan siap membatalkan angkutan khusus jemaah haji untuk 2020. Kebijakan tersebut menyusul adanya opsi dari Kementerian Agama terkait pembatalan Ibadah Haji lantaran pandemi virus corona. "Kami ikuti pemerintah saja. Persiapan yang sudah kami lakukan, ya dibatalkan," kata Irfan.
Irfan mengatakan, sejatinya perseroan sudah mempersiapkan armadanya untuk mengangkut penumpang ke Tanah Suci di tahun 1441 Hijriah. Meski begitu, ia memastikan perusahaan belum mengeluarkan dana, seperti down payment, untuk angkutan khusus ini.
Menteri Agama Fachrul Razi memutuskan pemerintah Indonesia tidak akan memberangkatkan jemaah haji pada tahun ini. Ia berujar pemerintah Arab Saudi hingga hari ini masih menutup pintu. "Pemerintah tidak mungkin lagi memiliki cukup waktu untuk melakukan persiapan utamanya pelayanan dan perlindungan jemaah," kata Fachrul dalam konferensi pers virtual, Selasa, 2 Juni 2020.
Fachrul berujar keluangan waktu juga tidak pemerintah miliki andai memaksakan memberangkatkan jemaah haji meski dengan pengurangan kuota. Alasannya berdasarkan jadwal, kloter pertama jemaah haji Indonesia sudah harus berangkat pada 26 Juni 2020. Sementara pemerintah dan jemaah membutuhkan tambahan waktu untuk mengikuti protokol kesehatan.
CAESAR AKBAR | FRANCISCA CHRISTY | AHMAD FAIZ