Khawatir Pasokan Berlebih, Harga Minyak Dunia Turun ke USD 31,34

Kamis, 28 Mei 2020 10:15 WIB

Kilang minyak Arab Saudi. Sumber: EPA/dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak dunia turun dua hari beruntun setelah laporan menunjukkan lonjakan stok minyak mentah AS, sehingga meningkatkan kekhawatiran baru atas kelebihan pasokan. Sementara itu, keraguan juga merayap di pasar atas komitmen Rusia untuk mempertahankan pembatasan produksi.

Pada perdagangan hari ini, Kamis, 28 Mei 2020, pukul 06.06 WIB, harga minyak WTI kontrak Juli 2020 terkoreksi 4,48 persen atau 1,47 poin menjadi US$ 31,34 per barel. Adapun harga minyak Brent kontrak Juli 2020 turun 3,95 persen atau 1,43 poin menuju US$ 34,74 per barel.

Dikutip dari Bloomberg, American Petroleum Institute (API) melaporkan bahwa persediaan minyak AS naik 8,73 juta barel pekan lalu. Jika dikonfirmasi oleh data pemerintah pada hari Kamis itu akan membalikkan dua minggu penurunan sebelumnya.

Berdasarkan laporan API, penambahan pasokan mingguan menjadi sebuah indikasi bahwa pemangkasan pasokan yang tercatat tidak menguras surplus pasokan dengan cukup cepat. Pasokan bensin juga membengkak sebesar 1,12 juta barel, menurut laporan itu.

Laporan API pun menunjukkan pasokan di pusat penyimpanan utama Cushing, Oklahoma, turun 3,37 juta barel, yang akan menjadi penurunan mingguan ketiga berturut-turut.

Advertising
Advertising

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Arab Saudi Mohammed bin Salman pada hari Rabu kemarin menegaskan kembali kerja sama mereka dalam kesepakatan pasokan OPEC + menjelang pertemuan 9-10 Juni 2020. Namun, sebelumnya Rusia mengatakan bahwa mereka ingin mengurangi pembatasan segera setelah perjanjian saat ini berakhir pada Juli, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

Komitmen OPEC + untuk mengurangi produksi hampir 10 juta barel per hari mulai Mei ini yang kemudian membantu menaikkan harga minyak sekitar 70 persen bulan ini. “Namun, pemulihan pasar masih rapuh, dengan harga yang lebih tinggi kemungkinan akan mendorong produsen untuk memutar kembali keran produksi saat pandemi masih meredam sisi permintaan,” papar analisis Bloomberg, Kamis, 28 Mei 2020.

Sementara itu, pasar fisik telah pulih dalam beberapa hari terakhir karena perekonomian dibuka kembali. Kilang-kilang India, Cina, dan Korea Selatan membeli kargo yang tertekan sebagai tanda permintaan kembali.

Sedangkan di Amerika Serikat, pakar penyakit menular top Anthony Fauci mengatakan bahwa ada kemungkinan bahwa vaksin virus Corona akan tersedia pada akhir tahun 2020 dan kemampuan pengujian AS meningkat. Pernyataan itu memberi optimisme bahwa negara itu dapat kembali bekerja lebih cepat dari yang diperkirakan.

BISNIS

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

9 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

9 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

10 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

10 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Anjlok Buntut Melemahnya Permintaan Cina

48 hari lalu

Harga Minyak Dunia Anjlok Buntut Melemahnya Permintaan Cina

Mengutip Reuters, harga minyak mentah Brent turun 55 sen menjadi US$ 81,53 per barel, sedangkan minyak West Texas Intermediate (WTI) anjlok 57 sen menjadi US$ 77,44 per barel.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

54 hari lalu

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Elon Musk Komentari Kesepakatan COP28: Jangan Kutuk Minyak dan Gas

17 Desember 2023

Elon Musk Komentari Kesepakatan COP28: Jangan Kutuk Minyak dan Gas

Elon Musk mengomentari terkait ratusan negara menyepakati untuk mengurangi konsumsi bahan bakar fosil global.

Baca Selengkapnya