Sri Mulyani: Tantangan Hadapi Pandemi Corona Masih Panjang

Senin, 25 Mei 2020 15:10 WIB

Menkeu Sri Mulyani memberikan keterangan pers terkait laporan APBN 2019 di Jakarta, Selasa 7 Januari 2020. Menkeu menyatakan realisasi APBN 2019 masih terarah dan terkendali meskipun terjadi defisit sebesar Rp353 triliun atau sebesar 2,20 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta jajarannya tetap memegang teguh persaudaraan dan silaturahmi di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19. Ia melihat persoalan ini belum akan selesai dalam waktu dekat.

"Saya ingin menyampaikan kepada seluruh jajaran pimpinan hingga pelaksana. Anda semuanya masih akan menghadapi tantangan yang panjang, jadi tolong kita dalam persaudaraan sebangsa se-Tanah Air, bahkan se-umat manusia, karena Covid-19 bukan hanya di Indonesia," ujar Sri Mulyani dalam acara silaturahmi virtual Kementerian Keuangan, Senin, 25 Mei 2020.

"Dalam persaudaraan dan perikemanusiaan ini kita terus menjaga silaturahmi, menjaga pikiran hati kita dan semangat untuk berikhtiar di mana pun anda berada."

Ia mengatakan sejak awal tahun Kementerian Keuangan terus mencoba mendesain keuangan negara untuk mengatasi wabah Covid-19. Beberapa kebijakan yang telah dilahirkan, tutur dia, antara lain stimulus ekonomi jilid I hingga jilid III, hingga Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2020, serta peraturan-peraturan turunan dan implementasinya. "Perjalanan kita belum selesai, kita masih berada di awal."

Sri Mulyani pun mendorong jajarannya untuk menjalankan tugas apa pun dan di posisi mana pun dengan kecintaan dan ikhtiar luar biasa. Serta menjadikan segala upaya tersebut sebagai amalan ibadah.

"Jadikan setiap hari adalah amalan kita, sebuah kombinasi antara ikhtiar yang luar biasa, namun tawakal dan pasrah kepada yang maha kuasa untuk menuntun kita untuk mencari jalan keluar mengatasi dan mendapatkan kemudahan," kata Sri Mulyani.

Di samping itu, Sri Mulyani memastikan komitmen kementeriannya untuk menjalankan tugas bagi negara tidak berubah di tengah pandemi Covid-19. "Meskipun dengan perubahan cara kita bekerja dan cara melaksanakan tanggung jawab yang berbeda, tapi esensinya kita punya komitmen yang tidak berubah."

Ia menyebutkan, dalam waktu kurang dari enam bulan semenjak Virus Corona muncul di dunia dan kemudian menjadi pandemi, hidup manusia di seluruh dunia berubah luar biasa. Perubahan juga terjadi pada cara bekerja Kementerian Keuangan.

Contohnya, sudah lebih dari dua bulan sebagian pegawai kementeriannya tidak melihat kantor lantaran harus bekerja dari rumah. Namun, kementeriannya tetap harus tetap mengambil kebijakan dan memberikan solusi atas persoalan yang terjadi belakangan.

"Alhamdulillah, hingga saat ini, baik seluruh level pimpinan sampai pelaksana terus melaksanakan seluruh amalan-amalan dalam rangka menjalankan tugas dan tanggung jawab secara dedikatif. Luar biasa, komitmennya, integritasnya, kompetensinya itu tidak terkompromikan karena adanya Covid," ujar Sri Mulyani.

Bekas Direktur Pelaksana Bank Dunia itu pun mengatakan bahwa Kementerian Keuangan sebagai penjaga keuangan negara sejatinya dituntun untuk mengeluarkan kebijakan untuk membantu negara menghadapi tantangan. Tantangan itu misalnya di bidang kesehatan, sosial, ekonomi, hingga tantangan untuk mencegah krisis akibat Covid-19 meluas di keuangan.

"Namun kita juga harus membimbing organisasi kita sendiri. Membimbing anak buah sendiri. Bagaimana anak buah tetap menjalankan tugasnya di mana pun mereka berada. Ada yang di depan, di garis depan, seperti teman-teman Bea Cukai yang harus menjaga dan berinteraksi langsung dengan lalu lintas manusia dan lalu lintas barang," ujar Sri Mulyani.

Karena itu, Sri Mulyani berterima kasih kepada para pegawai kementeriannya yang tetap melaksanakan tugas di lapangan, meski risikonya tinggi. Juga kepada seluruh jajaran, misalnya di Direktorat Jenderal Pajak, Perbendaharaan, Kekayaan Negara, hingga Bea Cukai yang terus melayani masyarakat umum di tengah kondisi pandemi ini.

Berita terkait

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

9 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

10 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

11 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

2 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

3 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

4 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

4 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya