Lion Air Group Putuskan Pangkas Gaji Karyawan dan Tunda THR

Rabu, 20 Mei 2020 11:31 WIB

Pesawat Lion Air di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Lion Air Group memutuskan memotong gaji seluruh karyawannya menyusul minimnya operasional perusahaan selama masa pandemi virus Corona berlangsung. Pemotongan ini dilakukan secara bervariasi berdasarkan besaran nominal gaji masing-masing pegawai.

"Semakin besar penghasilan, semakin besar nilai nominal potongannya. Kebijakan-kebijakan tersebut telah mulai dilaksanakan dan diterapkan pada Maret, April, Mei sampai waktu yang belum ditentukan," tutur Vice President Corporate Communication Lion Air Group, Danang Mandala, Rabu, 20 Mei 2020.

Keputusan perusahaan memangkas gaji pegawai telah melalui prosedur yang ditetapkan Kementerian Ketenagakerjaan. Sebelumnya, pihak manajemen lebih dulu melakukan perundingan dengan mitra usaha dan seluruh karyawan.

Selain memotong gaji, Lion Air pun menunda pemberian tunjangan hari raya atau THR kepada seluruh pegawainya. Pemberian THR dengan nominal sebagian hanya diberikan kepada kelompok pegawai berpenghasilan sama dengan upah minimum. Kelompok pegawai ini mayoritas bekerja sebagai tenaga kebersihan, pengamanan, pengemudi, porter, dan staf tertentu.

Adapun nilai nominal THR yang diberikan belum sepenuhnya ini rencananya akan dipenuhi jika operasional normal kembali dan kondisi perusahaan membaik. Kemudian, penundaan seluruhnya dilakukan untuk kelompok menengah seperti mekanik, awak kabin, dan staf. Pemberian THR ini akan dilaksanakan pada tahap berikut jika operasional penerbangan sudah normal kembali serta kondisi beranjak stabil.

Sedangkan pemberian THR kepada kelompok pegawai dengan penghasilan tinggi seperti penerbang (awak kokpit) dan pejabat struktural atau manajemen akan diberikan di tahap terakhir. Manajemen masih akan menunggu kondisi operasional penerbangan normal.

Pemotongan gaji dan penangguhan pemberian THR dilakukan setelah perusahaan memutuskan untuk tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya. "Pertimbangan utama ialah sebagai keluarga besar yang terdapat di dalamnya kurang lebih 29.000 karyawan menggantungkan pada bisnis ini untuk keberlangsungan hidup," tutur Danang.

Saat ini, Danang mengungkapkan bahwa manajemen masih terus memonitor, mengumpulkan data dan informasi, serta mempelajari kapan saatnya industri penerbangan domestik dan internasional akan beroperasi normal kembali. Lion Air Group juga tengah meminimalisasi beban yang ditanggung dari adanya wabah dengan berbagai cara lainnya.

Selama pandemi Corona, Lion Air hanya mengoperasikan 5 persen maskapainya dari kapasitas normal. Sebelumnya, rata-rata perseroan menerbangkan pesawat sebanyak seribu unit per hari.

Berita terkait

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

21 jam lalu

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

Tak semua maskapai penerbangan membolehkan penumpang bawa hewan peliharaan, pastikan tahu berikut sebelum beli tiket.

Baca Selengkapnya

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

21 jam lalu

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

Bark Air merupakan layanan perjalanan udara pertama yang memungkinkan anjing menikmati penerbangan kelas satu.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

3 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

4 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Gibran Wakil Presiden Terpilih, Berapa Gaji dan Tunjangannya?

4 hari lalu

Gibran Wakil Presiden Terpilih, Berapa Gaji dan Tunjangannya?

Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara resmi mengumumkan Prabowo-Gibran sebagai presiden-wakil presiden terpilih. Berapa gaji dan tunjangan Gibran?

Baca Selengkapnya

Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

4 hari lalu

Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

Penerbangan jarak jauh butuh awak kabin yang lebih banyak karena pramugari dan pilot punya waktu istirahat.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

4 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Pesawat Komersial Terbang di Ketinggian 35.000 Kaki

5 hari lalu

Alasan Mengapa Pesawat Komersial Terbang di Ketinggian 35.000 Kaki

Ketinggian jelajah pesawat komersial biasanya berkisar antara 30.000 dan 42.000 kaki. Perbedaan itu tergantung jenis pesawat dan arah penerbangan.

Baca Selengkapnya

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

5 hari lalu

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.

Baca Selengkapnya

8 Cara Mencegah Jet Lag ala Pramugari setelah Penerbangan Jarak Jauh

5 hari lalu

8 Cara Mencegah Jet Lag ala Pramugari setelah Penerbangan Jarak Jauh

Pramugari dan pakar perjalanan berbagi cara mencegah jet lag setelah penerbangan jarak jauh, dari mengatur waktu sampai jalan-jalan sore hari.

Baca Selengkapnya