Mulai Produksi Ventilator, Len Industri Pertahankan Lini Bisnis
Reporter
Ahmad Fikri (Kontributor)
Editor
Rahma Tri
Rabu, 13 Mei 2020 04:59 WIB
TEMPO.CO, Bandung - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Len Industri (Persero) kini mulai memproduksi Emergency Ventilator hasil desain BPPT dan ITB. Secara bersamaan Len Industri juga mulai mengembangkan Controlled Ventury Base CPAP (Continuous Positive Airway Pressure), alat untuk membantu percepatan penyembuhan pasien Covid1-19 dengan menjaga konsistensi level oksigen dalam hemoglobin.
Manajer Rekayasa Produk Unit Bisnis Industri, PT Len Industri, Sentot Rakhmad Abdi mengatakan, ventilator BPPT itu telah mengantungi sertifikasi BPFK (Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan). “Len sedang memproduksi 10 unit ventilator untuk keperluan uji klinis di rumah sakit sebelum peralatan tersebut diedarkan secara legal ke rumah sakit seluruh Indonesia. Setelah lolos uji klinis maka produksi massal peralatan ini akan segera dilakukan,” kata dia, Selasa, 12 Mei 2020.
Sentot menjelaskan, kapasitas produksi yang dipersiapkan Len Industri mencapai 50 unit ventilator, bergantung ketersediaan komponen. “Target produk yang diperlukan BPPT 600 unit, produksi secara massal akan dikerjakan oleh dua industri, PT Len Industri akan melakukan produksi sebanyak 300 unit,” kata dia.
Sementara itu, Direktur Utama PT Len Industri Zakky Gamal Yasin memastikan bahwa perseroan masih menggarap proyek strategis di tengah situasi pembatasan kerja mengikuti protokol kesehatan di masa pandemi corona. “Kondisi pekerjaan di lapangan sekarang dibatasi dan mengikuti Protokol Pencegahan Virus Covid-19. Sedangkan di kantor sudah menerapkan WFH (Work From Home) sejak tanggal 18 Maret 2020 hingga hari ini,” kata dia dalam rilis, Selasa, 12 Mei 2020.
<!--more-->
Mayoritas proyek strategis juga masih berjalan, kendati beberapa kemungkinan akan dijadwalkan ulang. Len Industri misalnya masih mengerjakan program Rudal Pertahanan Udara Statreak, Pamtas (pengamanan perbatasan) Indonesia-Malaysia, serta pengadaan sistem data link.
Len Industri masih menggarap pengerjaan proyek perkeretaapian, di antaranya sistem persinyalan dan telekomunikasi jalur kereta lintas Makasar-Parepare, jalur ganda kera lintas Bogor-Cicurug, fasilitas operasi LRT Palembang, serta pemeliharaan Skytrain/APMS Bandara Soekarno-Hatta.
Tak hanya itu, Len Industri juga masih menggarap pro,gram pengembangan di bidang ICT dan energi. Di antaranya stasiun seismic gempa bumi, pemeliharaan sistem InaTEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System), serta pembangunan jaringan gas.
“Di bidang migas ini baru, kini Len berperan sebagai kontraktor penunjang migas dan mendukung target lifting minyak dan gas bumi,” kata Zakky.
AHMAD FIKRI