BNI Salurkan Rp 10 T Bansos Pemerintah Ringankan Dampak Covid-19

Reporter

Antara

Minggu, 10 Mei 2020 21:11 WIB

Gedung PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), Jakarta.

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menyalurkan bantuan sosial (bansos) pemerintah senilai Rp 10 triliun selama periode Januari-April 2020 untuk meringankan beban masyarakat dari dampak Covid-19.

"Saat menyalurkan bantuan sosial tersebut, kami selalu menerapkan protokol kesehatan dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19," kata Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto di Jakarta, Minggu, 10 Mei 2020.

Ia merinci bansos tersebut terdiri dari Program Keluarga Harapan (PKH) senilai Rp 5,4 triliun kepada 3,9 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di 411 kabupaten dan kota di Indonesia.

Selain itu, bantuan pangan nontunai (BPNT) kepada 6,4 juta KPM atau senilai Rp 4,6 triliun di 123 kabupaten dan kota di Tanah Air.

Meski dalam situasi pandemi, lanjut dia, bukan berarti penyaluran bansos ikut terhenti. Bansos tetap disalurkan karena wabah itu sudah menekan perekonomian yang berimbas khususnya kepada masyarakat ekonomi kecil.

Sebagai mitra perbankan digital dalam penyaluran bansos, kata dia, bank BUMN ini sejak 2016 bersama Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) menyalurkan dana bansos termasuk dalam situasi pandemi virus corona jenis baru saat ini.

Tahun 2016, BNI menyalurkan dana PKH kepada satu juta KPM sebesar Rp 313 miliar, kemudian pada 2017 kepada 2,7 juta KPM senilai Rp 5 triliun, selanjutnya tahun 2018 kepada 3,7 juta KPM sebesar Rp 7,1 triliun, dan pada 2019 kepada 4,1 juta KPM senilai Rp 12,4 triliun.

Sedangkan untuk BPNT sepanjang 2017, BNI menyalurkannya kepada 717 ribu KPM Rp 948 miliar, kemudian 2018 senilai Rp 8,4 triliun kepada 6,3 juta KPM, dan pada 2019 menyentuh 6,9 juta KPM sebesar Rp 9,1 triliun.

Dalam penyalurannya, bank pelat merah ini mengenalkan kemudahan menggunakan teknologi perbankan untuk menajamkan penyaluran bansos PKH agar bisa dilakukan secara nontunai.

Tujuannya agar dana yang disalurkan tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu hingga tepat administrasi dengan menghadirkan kartu combo yang berfungsi sebagai tabungan dan sekaligus sebagai dompet atau kartu keluarga sejahtera (KKS).

Untuk mempermudah transaksi, pihaknya menginisiasi digitalisasi warong elektronik menjadi agen bank atau Agen46 dengan penempatan mesin transaksi elektronik (EDC).

Dengan begitu, program ini menjadi akurat karena secara teknologi mengharuskan KPM membelanjakan dana bansos hanya untuk pembelian sembako, bukan rokok atau pulsa telepon seluler.

Selain itu, dengan sistem elektronik tersebut diharapkan literasi keuangan semakin meningkat.

ANTARA

Berita terkait

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

11 jam lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

15 jam lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

3 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

4 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

4 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

4 hari lalu

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

5 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

6 hari lalu

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Sandiaga Uno yakin BNI Java Jazz akan meningkatkan kunjungan wisatawan.

Baca Selengkapnya

Dissenting Opinion Saldi Isra Usul PSU di 7 Daerah, Segini Perolehan Suara Prabowo-Gibran di Sana

6 hari lalu

Dissenting Opinion Saldi Isra Usul PSU di 7 Daerah, Segini Perolehan Suara Prabowo-Gibran di Sana

Hakim MK Saldi Isra dalam dissenting opinion sebut 7 daerah harusnya pemungutan suara ulang. Berapa suara Prabowo-Gibran di tempat itu?

Baca Selengkapnya

Putusan MK Sebut Bansos Tak Untungkan Prabowo-Gibran, Ini Gelontoran Dana Bansos Seiring Pemilu 2024

6 hari lalu

Putusan MK Sebut Bansos Tak Untungkan Prabowo-Gibran, Ini Gelontoran Dana Bansos Seiring Pemilu 2024

MK sebut penyaluran bansos menjelang pemilu tak untungkan Prabowo-Gibran. Ini gelontoran dana bansos triliunan rupiah menjelang Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya