Diminta Tambah Penerima Stimulus Listrik, ESDM: Dana Tak Memadai

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Rahma Tri

Selasa, 5 Mei 2020 08:00 WIB

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah belum mampu memperluas pemberian stimulus listrik. Karena itu, pemerintah belum dapat memberikan keringanan tarif listrik kepada pelanggan golongan rumah tangga mampu, misalnya pelanggan 900 VA mampu, 1.300 VA, hingga 2.300 VA.

"Kembali lagi ke usulan 1.300 VA, kami telah menampung usulan untuk 900 VA rumah tangga mampu, kemudian 1.300 VA, dan 2.300 VA. Tapi saat ini alokasi dana dari pemerintah belum memadai dan posisi keuangan PLN tidak dalam kondisi yang bisa mendukung," ujar Arifin dalam rapat bersama Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat, Senin, 4 Mei 2020.

Untuk menggelontorkan insentif guna menangkis dampak ekonomi pandemi Covid-19 yang senilai Rp 405 triliun, Arifin mengatakan sudah banyak pengorbanan anggaran dari sejumlah program yang direncanakan. Bahkan, pemerintah juga telah mencari dukungan pendanaan dari berbagai cara, termasuk dukungan internasional. Salah satu kucuran dari insentif tersebut ditujukan untuk stimulus tarif listrik bagi pelanggan dari golongan miskin dan rentan miskin

Saat ini, pemerintah telah membuat kebijakan untuk memberikan diskon tagihan listrik selama 3 bulan atau selama April hingga Juni 2020. Pelanggan R.1/450 VA mendapat diskon 100 persen dan pelanggan R.1/900 VA tidak mampu mendapat diskon 50 persen.

Arifin menyadari bahwa secara ideal, apabila dana mencukupi, seluruh masyarakat bisa menikmati guyuran subsidi listrik itu di tengah pandemi Covid-19. Namun, pemerintah memperhitungkan banyak hal, termasuk berapa lama pagebluk ini akan berlangsung. Penetapan pelanggan yang mendapat stimulus pun diklaim telah mempertimbangkan berbagai data dari PLN, Kementerian Sosial, hingga Badan Pusat Statistik.

"Untuk itu mohon bisa dipahami, pemerintah melakukan kebijakan ini antisipasi wabah akan berlangsung dalam 3 bulan. Juli bisa recover belum, tentu ini bergantung pada kesuksesan kita melakukan physical distancing dan PSBB," tutur Arifin. Meskipun demikian, ia berjanji akan membawa usulan perluasan stimulus itu ke kementerian dan lembaga terkait untuk dikaji lagi.

Dalam rapat tersebut, sejumlah anggota dewan menyampaikan usulannya mengenai perluasan stimulus listrik tersebut. Usulan misalnya datang dari perwakilan Fraksi Demokrat, Sartono. Ia meminta pemerintah untuk mempertimbangkan perluasan subsidi listrik hingga ke pelanggan 900 VA non-subsidi dan 1.300 VA. "Boleh dihitung-hitung, mungkin bukan gratis tetapi keringanan juga boleh, karena rakyat menengah pun sudah terdampak karena Covid-19 ini," ujar dia.

Usulan serupa juga meluncur dari perwakilan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Mulyanto. Ia mendukung adanya insentif bagi pelanggan 900 VA rumah tangga mampu. Sebab, berdasarkan pantauannya, sebagian pelanggan golongan tersebut juga ada yang terdampak ekonominya, misalnya karena pemutusan hubungan kerja atau PHK. "Mereka juga butuh keringanan."

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

4 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

3 hari lalu

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

Kementerian ESDM menetapkan harga indeks pasar bahan bakar nabati atau HIP BBN biodiesel per Mei 2024 sebesar Rp 12.453 per liter.

Baca Selengkapnya

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

3 hari lalu

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

PJ Gubernur Bangka Belitung menyebut sekitar seribu pekerja di lima smelter yang terkait korupsi timah terkena PHK

Baca Selengkapnya

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

7 hari lalu

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

Badan Geologi ESDM membeberkan analisis tentang gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya