Hindari PHK, Holding Grab Dikabarkan Tawari Cuti Tak Berbayar

Sabtu, 2 Mei 2020 07:57 WIB

Pengemudi ojek online atau Grab.

TEMPO.CO, Jakarta - Grab Holdings Inc. mulai menawarkan cuti tanpa dibayar atau pengurangan jam kerja kepada karyawannya. Tawaran ini disebut untuk menghindari pemutusan hubungan kerja (PHK). Melansir Bloomberg, kebijakan tersebut menandakan adanya masalah di startup terbesar di Asia Tenggara ini.

"Kami mengambil langkah-langkah aktif untuk menghemat uang dan mengelola basis karyawan, sebelum kami mempertimbangkan PHK," kata Grab dikutip dari Bloomberg, Sabtu, 2 Mei 2020.

Perusahaan yang berbasis di Singapura dan didukung oleh SoftBank Group Corp. ini menyatakan telah memberikan pilihan jam kerja fleksibel kepada karyawan mereka di seluruh kawasan, termasuk cuti panjang. Tawaran cuti tanpa gaji diberikan untuk tim atau divisi yang kelebihan kapasitas karyawan. Adapun korporasi dengan valuasi US$14 miliar ini sekarang memiliki 6.000 pekerja.

"Ada banyak ketidakpastian mengenai kedalaman dan durasi pandemi ini dan kita tidak tahu berapa lama resesi ekonomi akan berlangsung," kata Grab.

Menurut Reuters, para pemimpin senior Grab sudah terkena kebijakan potong gaji hingga 20 persen tahun ini. Pihak Grab juga menyatakan langkah-langkah tersebut akan secara fleksibel dievaluasi tergantung kebutuhan.

Advertising
Advertising

CEO Grab, Anthony Tan, sebelumnya mengatakan pandemi Covid-19 merupakan satu-satunya krisis terbesar yang mempengaruhi perusahaan selama delapan tahun berdiri. Persentase volume transportasi daring mereka menurun hingga dua digit di beberapa negara.

Padahal pada Februari lalu, Grab mendapat suntikan dana US$ 856 juta dari investor Jepang. Investasi ini menyokong pertumbuhan Grab ke arah jasa pengantaran makanan dan layanan keuangan, dari sebelumnya transportasi daring.

BUDIARTI UTAMI PUTRI | BLOOMBERG | REUTERS

Berita terkait

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

6 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

6 jam lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

7 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

9 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

12 jam lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

18 jam lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

18 jam lalu

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

PJ Gubernur Bangka Belitung menyebut sekitar seribu pekerja di lima smelter yang terkait korupsi timah terkena PHK

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

18 jam lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

1 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya