TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah video yang menampilkan truk pembawa bantuan dikerumuni pengemudi ojek online atau ojol beredar di media sosial. Melalui akun Instagram @dramaojol.id, para pengemudi ojek online disebut tengah menahan truk yang disinyalir membawa bantuan beras.
Menanggapi viralnya video tersebut, Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia Igun Wicaksono memberikan klarifikasi. Menurut dia, berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, para pengemudi ojol itu bukan sedang menahan bantuan.
"Melainkan, ada truk logistik bantuan yang masuk dan sedang ditunggu pengemudi oleh rekan-rekan ojek online. Namun, ternyata, jumlah pengemudi melebihi kapasitas jumlah bantuan yang akan diberikan," kata Igun kepada Tempo, Senin, 13 April 2020.
Igun mengatakan, seandainya terjadi pembajakan atau penahanan, aparatur dari kepolisian pasti sudah melakukan penindakan hukum secara tegas. Namun nyatanya, dalam peristiwa itu, tidak terjadi proses hukum.
Dikonformasi terkait peristiwa ini, kedua aplikator, baik Grab Indonesia maupun Gojek, belum memberikan keterangan. Tempo telah menghubungi Juru Bicara Grab Indonesia, Andre Sebastian, namun ia belum merespons. Sedangkan Vice President Corporate Affairs Gojek Michael Say mengatakan tengah melakukan pengecekan. "Kami baru mendengar. Akan kami cek," katanya.
Baca Juga:
Adapun video berdurasi tak lebih dari 60 detik itu menampilkan kerumunan pengemudi ojek online di tengah jalan raya. Mereka tampak berjajar di sisi kanan, kiri, depan, hingga belakang sebuah truk berwarna kuning, sambil sesekali membunyikan klakson.
Suara di seberang video itu menjelaskan bahwa para pengemudi sedang mengerubungi truk pembawa bantuan beras dan sembako di dekat Jalan Mal Galaxy, Bekasi. Seseorang di video menerangkan bahwa pengemudi sedang menunggu bantuan, namun mendadak dihentikan oleh pihak kepolisian.
"Yang tadinya tertib karena diberhentikan oleh pihak polisi jadinya kawan-kawan ojol berinisiatif dengan spontan menutup jalan di depan Mall Galaxy," ujarnya.