Begini Cara Bos Garuda Bedakan Orang Mudik dan Pulang Kampung

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Rahma Tri

Rabu, 29 April 2020 13:20 WIB

Calon penumpang menggunakan masker saat di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Banten, Senin, 2 Maret 2020. Pemerintah RI memutuskan memberikan insentif untuk industri pariwisata akibat dampak virus Corona salah satunya dengan menurunkan harga tiket pesawat hingga 50 persen. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyebut punya cara jitu untuk membedakan masyarakat yang akan mudik atau pulang kampung. Menurut dia, industri penerbangan lebih mudah mengidentifikasi perbedaan mudik dan pulang kampung yang dilakukan penumpangnya.

"Kalau mudik, dia KTP (Kartu Tanda Penduduk)-nya berbeda dengan daerah tujuan, atau dia sudah punya tiket balik sebelum Lebaran," ujar Irfan dalam rapat bersama Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu, 29 April 2020.

Sementara, orang yang pulang kampung harus bisa menunjukkan KTP dari daerah tujuan penerbangan. Kalau sudah terbukti, mereka tidak perlu menunjukkan tiket kembali. Ia mengatakan identifikasi itu dilakukan untuk memitigasi penerbangan dan fasilitasi penumpang yang akan berpergian dengan pesawat.

"Jadi kalau penerbangan dibuka lagi pada 3 Mei 2020, semua yang terbang akan dikenai begitu banyak persyaratan dari maksud terbang, kesehatan, dan tiket kembali," ujar Irfan.

Irfan mengatakan ada indikasi penerbangan domestik akan dibuka kembali untuk mengangkut penumpang pada 3 Mei 2020. Untuk itu, Garuda telah menyiapkan beberapa penyesuaian pada penerbangan antara lain kelas ekonomi hanya diisi sekitar 60 persen dari kapasitas, sementara Airbus dengan konfigurasi 2-4-2 hanya diisi sekitar 50 persen.

Perseroan juga tetap memberlakukan protokol kesehatan, baik untuk penumpang maupun awak kabin, serta menyesuaikan berbagai fasilitas agar tidak terjadi penularan Virus Corona atau Covid-19 di dalam pesawat. Di samping, tetap melakukan perawatan pesawat.

"Jadi kalau Peraturan Menteri 25 nanti ada petunjuk pelaksanaan agar kita kami menerbangkan domestik lagi, kami sudah pastikan beberapa pesawat kami ready."

Sebelumnya, dalam wawancaranya dengan Najwa Shihab di salah satu stasiun televisi, Presiden Joko Widodo mengartikan mudik sebagai mobilitas penduduk Ibu Kota ke daerah dalam rangka Idul Fitri. Sementara arti pulang kampung, Jokowi menjelaskannya dengan kondisi penduduk yang kembali ke daerah karena kehilangan pekerjaan.

Adapun Kementerian Perhubungan resmi menutup sementara penerbangan penumpang ke dalam dan luar negeri mulai Jumat, 24 April 2020, menyusul pemberlakuan aturan pelarangan mudik. Aturan itu berlaku untuk semua jenis pesawat, baik angkutan niaga berjadwal maupun angkutan carter. Kebijakan tersebut berlaku sampai 1 Juni 2020 dan dapat diperpanjang sesuai kondisi di lapangan.

Berita terkait

Akhir Politik Jokowi di PDIP

2 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

6 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

9 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

9 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

21 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

21 jam lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

22 jam lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

22 jam lalu

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

23 jam lalu

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.

Baca Selengkapnya