DPR Minta Sektor Pariwisata Segera Diberi Stimulus
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Rahma Tri
Selasa, 28 April 2020 06:08 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Illiza Sa’aduddin Djamal meminta pemerintah segera memberi stimulus ekonomi dan keringanan kewajiban bagi para pekerja di industri pariwisata. Ia menuturkan, lembaga eksekutif bersama legislatif juga harus memikirkan proses pemulihan industri pariwisata pasca penyebaran Covid-19 ini.
"Kita jangan hanya memikirkan imunitas tubuh, tapi lupa menyiapkan imunitas dan keberlangsungan sektor pariwisata yang menjadi salah satu pondasi utama devisa negara," ujar Illiza dalam keterangan tertulis, Senin, 27 April 2020.
Ia menuturkan pandemi corona ini telah memukul industri pariwisata dan industri pendukungnya, sehingga Indonesia diperkirakan kehilangan devisa hingga Rp 140 triliun dari sektor tersebut. Kerugian bukan hanya dari sisi devisa, namun juga hilangnya mata pencaharian. Di Jawa Barat saja misalnya, sekitar 33 ribu pekerja pariwisata terkena dampak wabah tersebut.
Menurut Illiza strategi perlu disiapkan apabila prediksi Presiden Joko Widodo benar, bahwa industri pariwisata akan kembali booming pada 2021. Pasalnya, jika Indonesia tidak menyiapkan strategi yang tepat, maka bisa kehilangan momentum untuk membangkitkan kembali industri pariwisata. "Sehingga peluang tersebut hanya akan dimanfaatkan oleh negara lainnya."
Karena itu, di tengah kondisi seperti ini, ia berharap para pekerja di industri pariwisata bisa terus kreatif dan bersemangat serta memikirkan berbagai alternatif dan inovasi untuk bisa bertahan. Misalnya dengan mengelola arus kas untuk menjaga kinerja keuangan perseroan, maupun membuat rencana bisnis yang adaptif, hingga menentukan skala prioritas dalam setiap rencana aksi. "Bukan tidak mungkin, di tengah kesulitan ini akan muncul peluang dan kesempatan baru," tutur Illiza.
<!--more-->
Ia memastikan DPR akan terus berdiskusi intens dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk menyiapkan pelbagai tahap pemulihan. Pada tahap pertama adalah fokus kepada program-program stimulus, relaksasi pajak, pelatihan online dan bantuan permodalan.
Tahap kedua akan fokus pada upaya pemulihan melalui penyiapan dan peningkatan kualitas destinasi wisata serta promosi wisata melalui berbagai kegiatan MICE dan event kreatif baik didalam maupun di luar negeri. "Pada tahap kedua ini, peran penting Pemda juga diharapkan," kata Illiza. Lalu pada tahap ketiga akan fokus pada upaya normalisasi. Hal ini dilakukan dengan penguatan stimulus dan akses permodalan.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa pukulan terberat di masa pandemi dirasakan oleh industri pariwisata dan kreatif. Omzet hotel, restoran, hingga warga yang menjajakan cinderamata tergerus. Oleh karena itu, Presiden mengatakan bahwa langkah-langkah mitigasi perlu dilakukan tahun ini.
Pertama, dia meminta program perlindungan sosial kepada sektor pariwisata tepat sasaran. Kedua, realokasi anggaran dari Kementerian Pariwisata harus terarah kepada program yang dapat menyerap banyak tenaga kerja selama masa pandemi. “Belum tahu bentuknya apa tapi semacam program padat karya, kerja yang di bidang pariwisata,” kata Jokowi.
Terakhir, Jokowi meminta stimulus ekonomi bagi para pelaku di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Hal ini guna memastikan mereka dapat bertahan dan tidak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran.
CAESAR AKBAR | BISNIS