Gara-gara Bawang dan Gula, Inflasi April Diperkirakan 0,18 Persen

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Rahma Tri

Jumat, 24 April 2020 21:15 WIB

Salah satu penjual bawang di Pasar Senen yang tidak menggunakan masker di masa PSBB, Senin, 13 April 2020. (ANTARA/Livia Kristianti)

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia memperkirakan inflasi sepanjang April 2020 sebesar 0,18 persen month to month. Perkiraan itu didasarkan pada hasil survei pemantauan harga sepanjang pekan keempat April 2020. Dengan demikian, angka tersebut lebih tinggi ketimbang inflasi bulan Maret yang 0,1 persen.

"Sehingga, secara tahun kalender, inflasinya 0,94 persen year to date dan secara tahunan sebesar 2,78 persen year on year," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko dalam keterangan tertulis, Jumat, 24 April 2020.

Penyumbang inflasi pada periode laporan antara lain berasal dari harga bawang merah 0,12 persen, emas perhiasan 0,09 persen, jeruk 0,05 persen, gula pasir 0,02 persen, serta air minum kemasan 0,02 persen. Sementara itu, tempe, tahu mentah, beras, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen month to month.

Di sisi lain, komoditas utama yang menyumbang deflasi yaitu cabai merah 0,11 persen, daging ayam ras 0,08 persen, serta telur ayam ras, bawang putih, dan angkutan udara masing-masing sebesar 0,01 persen month to month.

Onny menyebut pantauan inflasi pada pekan keempat April 2020 lebih rendah dibandingkan dengan pekan sebelumnya, terutama akibat masih turunnya harga cabai merah, daging ayam ras, bawang putih dan mulai turunnya harga jeruk. Sementara itu, sejumlah komoditas mengalami kenaikan harga dari minggu sebelumnya yaitu bawang merah dan air minum kemasan.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat laju inflasi sepanjang Maret 2020 sebesar 0,10 persen. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan angka ini cenderung stabil ketimbang inflasi bulan sebelumnya.

"Dengan begitu, inflasi tahun kalender tercatat 0,76 persen dan inflasi tahunan 2,96 persen. Inflasi bulan Maret ada di bawah tiga persen, jadi cukup terkendali," katanya dalam siaran langsung, Rabu, 1 April 2020.

Inflasi Maret 2020 dipengaruhi kelompok penyediaan barang pribadi dan jasa yang berkontribusi menyumbang inflasi sebesar 0,06 persen. Dalam kelompok ini, inflasi didominasi kenaikan harga emas dan perhiasan dengan total 0,05 persen.

CAESAR AKBAR | FRANCISCA CHRISTY

Berita terkait

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

1 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

2 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

2 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Harga Emas Antam Melonjak jadi Rp 1.327.000 per Gram

3 hari lalu

Hari Ini Harga Emas Antam Melonjak jadi Rp 1.327.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik Rp 17.000 menjadi Rp 1.327.000 per gram.

Baca Selengkapnya