TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia atau BI memastikan bahwa harga-harga bahan pokok di pasar sejauh ini terkendali dan rendah. Hal tersebut tercermin dari hasil survei pemantauan harga di 46 kantor cabang BI di seluruh Indonesia.
Dengan terkendalinya harga bahan pokok itu, Bank Indonesia memperkirakan angka inflasi tetap rendah pada April 2020. "Berdasarkan survei pemantauan harga sampai pekan kedua, kami memperkirakan inflasi di bulan April ini akan berada di sekitar 0,2 persen month to month, kalau dihitung year on year dan tahunan rendah di 2,8 persen," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam siaran langsung, Kamis, 9 April 2020.
Perry mengatakan ada beberapa faktor yang memengaruhi terkendalinya inflasi pada bulan April. Faktor tersebut antara lain adalah adanya koordinasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah melalui tim pengendali inflasi untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat.
Di samping itu, Perry pun mengatakan ada proyeksi bahwa pertumbuhan ekonomi akan lebih rendah dari kemampuan kapasitas produksi nasional. Sehingga ada kesenjangan output negatif. "Artinya, tekanan inflasi dari sisi permintaan itu terkendali."
Perry juga menyampaikan bahwa faktor lainnya yang membuat inflasi rendah adalah dari dampak rupiah. Ia optimistis dampak nilai tukar rupiah ke inflasi rendah. "Sebab, dalam konteks permintaan rendah rupiah itu memang sangat kecil ditransmisikan atau berpengaruh ke harga," tutur dia.
Terakhir, ia mengatakan faktor lainnya adalah terjangkarnya ekspektasi inflasi di masyarakat konsumen dan produsen, serta bagaimana Bank Indonesia menjaga kredibilitas kebijakan moneter.