Pandemi Corona, BEI: Minat Perusahaan Melantai di Bursa Tak Surut

Jumat, 24 April 2020 15:07 WIB

Presiden Joko Widodo memberi sambutan pada Peresmian Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia 2018 di Jakarta, Jumat 28 Desember 2018. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada penutupan perdagangan saham tahun ini. IHSG 3,8 poin atau naik 0,062% ke 6.194. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi menilai aktivitas penawaran umum perdana alias IPO di pasar modal masih cukup baik di tengah masa wabah Virus Corona alias COVID-19. Meskipun, secara jumlah, angka tersebut turun ketimbang tahun-tahun sebelumnya.

"Kami melihat bahwa volatilitas pasar akibat pandemi tidak menyurutkan minat perusahaan untuk masuk ke pasar modal," ujar Inarno dalam konferensi video, Jumat, 24 April 2020.

Sejak merebaknya Corona di Tanah Air pada Maret lalu hingga 23 April 2020 tercatat ada sembilan perusahaan yang melakukan penggalangan dana dan mencatatkan sahamnya di BEI. Walaupun pada masa pandemi ini ada perubahan seremonial untuk perusahaan yang melantai di pasar modal. "Misalnya tidak ada pencet bel," tutur Inarno.

Sejak awal tahun, kata Inarno, sudah ada 26 perusahaan anyar yang tercatat di bursa. Berdasarkan catatan hingga kemarin, ada 28 pencatatan efek baru yang berada di pipeline BEI. Ia berharap berbagai insentif, termasuk stimulus fiskal, untuk perusahaan terbuka bisa memberikan kemudahan bagi para emiten di tengah masa pagebluk ini.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan dari 28 pencatatan efek baru yang berada di pipeline pasar modal, 18 di antaranya adalah dari saham dan sisanya adalah obligasi.

Nyoman berharap perusahaan-perusahaan yang sudah berada di antrean untuk melantai di bursa bisa masuk ke pasar modal sesuai rencana hingga akhir tahun ini. Ia memperkirakan jumlah perusahaan baru yang tercatat di bursa akan lebih sedikit ketimbang pada 2018 yang mencapai 57 perusahaan atau 2019 yang mencapai 55 perusahaan.

"Kami harus realistis melihat kondisi yang ada, dengan kondisi saat ini yang ada di pipeline kami upayakan tercatat, tapi kualitas kami jaga," ujar Nyoman. Kalau dari sisi perusahaan ada yang mesti diperbaiki dan menyebabkan waktu melantai mundur, maka itu akan tetap dipersilakan. "kami tidak hanya kejar angka tapi juga kualitas."

Secara jumlah, Nyoman mengatakan angka perusahaan anyar yang tercatat di bursa per Maret 2020 termasuk yang terbanyak apabila dibandingkan dengan sejumlah negara di ASEAN.

CAESAR AKBAR

Berita terkait

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

24 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

30 hari lalu

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

PT Timah buka suara usai Kejaksaan Agung menetapkan 16 nama tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP-nya.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

38 hari lalu

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

45 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

5 Maret 2024

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pasca Pemilu, Analis Ungkap 2 Faktor Fundamental Penentu Arah IHSG ke Depan

22 Februari 2024

Pasca Pemilu, Analis Ungkap 2 Faktor Fundamental Penentu Arah IHSG ke Depan

Kepala riset PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia mengungkapkan dua faktor yang akan lebih menentukan arah pergerakan IHSG Indonesia ke depan pasca Pemilu.

Baca Selengkapnya

OJK Sebut Ada 59 Perusahaan Antre IPO

21 Februari 2024

OJK Sebut Ada 59 Perusahaan Antre IPO

OJK OJK mencatat nilai penggalangan dana dari 59 emiten yang antre IPO tersebut sebesar Rp 9,20 triliun.

Baca Selengkapnya

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

19 Februari 2024

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

Penetapan kembali saham Antam pada Indeks LQ45, Indeks IDX30 dan Indeks IDX80 di IDX mencerminkan apresiasi positif para pemegang saham.

Baca Selengkapnya

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

13 Februari 2024

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

Pemegang merek United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia, dan menargetkan dana Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

6 Februari 2024

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

BEI juga menetapkan pada 8 dan 9 Februari sebagai hari libur bursa.

Baca Selengkapnya