Dirut Sebut Pertamina Bakal Kehilangan Potensi Laba 51 Persen
Reporter
Bisnis.com
Editor
Dewi Rina Cahyani
Selasa, 21 April 2020 13:05 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) memperkirakan kehilangan potensi keuntungan hingga 51 persen atau sekitar US$ 1,12 miliar dari rencana kerja dan anggaran (RKAP) 2020. Berdasarkan RKAP Pertamina, target laba tahun ini dipatok US$ 2,2 miliar dan pendapatan mencapai US$ 58,33 miliar.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan selain pendapatan tergerus, profit Pertamina bakal tergerus lebih dalam lagi. Pasalnya, ada kerugian selisih kurs yang harus dimasukkan.
“Capex dan Opex menggunakan dolar Amerika Serikat, sementara penerimaan (banyak) menggunakan rupiah,” katanya, Selasa, 21 April 2020.
Potensi hilangnya laba Pertamina, mengacu dua skenario yang ditetapkan Pertamina dengan mempertimbangkan ICP dan kurs dolar Amerika Serikat.
Mengacu skenario pertama, pendapatan perseroan berpotensi turun US$ 22,17 miliar menjadi US$ 36,16 miliar. Sementara mengacu skenario kedua, potensi penurunan pendapatan lebih besar yakni mencapai US$ 26,25 miliar atau menjadi US$ 32,08 miliar.
“Untuk skenario sangat berat, maka profit akan berkurang 51 persen. itu dengan asumsi yang sudah ditetapkan pemerintah. Cashflow lebih berat lagi karena kita banyak berikan fasilitas kredit ke pelanggan karena semua pihak kesulitan cashflow,” ujar Nicke Widyawati.