OJK Jabar: 459 Ribu Debitur Terdampak Pandemi Corona

Senin, 20 April 2020 16:30 WIB

OJK. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Bandung —Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 2 Jawa Barat, Triana Gunawan mengatakan, berdasarkan data yang dikumpulkan dari seluruh perbankan yang beroperasi di wilayahnya, terdapat 459 ribu debitur yang terdampak pandemi corona atau Covid-19.

“Kami kumpulkan data dari perbankan di Jawa Barat, terdiri dari yang berkantor pusat di Jawa Barat maupun yang berkantor pusat di luar Jawa Barat. Ini kalau kita kumpulkan ada sebanyak 459 ribu debitur dengan nominal (kredit) Rp 34 triliun,” kata Triana di Bandung, Senin, 20 April 2020.

Triana mengatakan, jumlah debitur tersebut setara dengan 8,3 persen kredit yang disalurkan perbankan di Jawa Barat. Sebagian debitur terdampak telah mengikuti program restrukturisasi yang dicanangkan pemerintah. “Yang telah direstrukturisasi ada 135 ribu debitur. Nominalnya sebesar Rp 11,9 triliun,” kata Triana.

Restukturisasi kredit juga telah dilakukan oleh perusahaan pembiayaan di Jawa Barat bagi debitur yang terdampak pandemi corona. “Sampai saat ini yang telah direstrukturisasi untuk perusahaan pembiayaan itu sebanyak 4.590 debitur, dengan nominal Rp 500 miliar,” kata Triana.

Triana mengatakan, keringanan kredit yang diajukan paling banyak untuk penundaan angsuran pokok dan bunga. “Banyak keringanan-keringanan yang bisa di ajukan, dan disetujui. Dari informasi yang kita peroleh, terbanyak adalah permohonan untuk penundaan angsuran pokok dan bunga, atau perpanjangan jangka waktu kredit, ini sekitar 40 persen dari jumlah debitur. Kemudian 20 persen dari jumlah debitur adalah meminta terkait dengan permohonan keringanan bunga dan denda,” dia menjelaskan.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Triana mengakui, kondisi perbankan di Jawa Barat juga terdampak pandemi Covid-19. Namun, sampai saat ini likuiditas perbankan di Jawa Barat masih terjaga. "Memang ada diskusi mengenai dampak ini, kemungkinan ada penyesuaian rencana bisnis,” kata dia.

Ia meminta masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan kondisi perbankan di Jawa Barat di masa pandemi corona saat ini. “Sampai saat ini kondisi perbankan kita masih bagus, dan masih aman. Masih sehat dan aman. Jadi jangan khawatir, dana masyarakat itu saya kira aman di perbankan. Dan kita tahu bahwa dana masyarakat itu sepenuhnya di jamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan),” tutur Triana.

Demikian pula terkait pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jawa Barat, ia meminta masyarakat tak perlu resah. Sebab, hanya 30-40 persen jaringan kantor bank yang tidak beroperasi sementera sisanya masih buka dan melayani masyarakat.

“Ini kalau kita lihat memang tetap harus sesuai dengan imbauan dan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Tetaplah bekerja di rumah, belajar di rumah. Untuk transaksi perbankan, gunakan chanel-chanel virtual maupun digital. Saya kira itu bisa dilakukan dengan optimal, dan kita, perbankan kita jamin akan tetap beroperasi untuk melayani setoran masyarakat. Jangan khawatir, karena yang namanya transaksi akan tetap terjaga,” kata Triana.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

2 jam lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

9 jam lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

14 jam lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

14 jam lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

1 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

1 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

2 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

2 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya