Resmi Dibuka, Begini Kisah Sulitnya Daftar Program Kartu Prakerja
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Minggu, 12 April 2020 12:28 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Insan Kamil akhirnya menyerah setelah tak kunjung bisa melanjutkan prosesnya di laman pendaftaran program Kartu Prakerja. Sekitar satu jam pria asal Bandung berusia 27 tahun itu tak juga berhasil mendaftarkan identitasnya di program untuk membantu para pekerja yang terimbas perlambatan ekonomi akibat pandemi Corona.
Ini adalah kali keduanya mencoba setelah ia gagal mendaftar pada kemarin malam, Sabtu, 11 April 2020. "Semalam bermasalah di landing page pengisian alamat, kolom provinsi, kabupaten, dan kecamatan, enggak ada isian untuk dipilih," ujar pekerja lepas di bidang fotografi itu kepada Tempo, Ahad, 12 April 2020. "Sekarang bermasalah saat mengunggah foto KTP (Kartu Tanda Penduduk) serta foto diri dengan KTP."
Kegagalan pagi ini membuat Insan mesti menunda sejenak niatnya untuk mendaftar dan mencoba lagi di lain waktu. Ia menduga sulitnya akses pada pendaftaran program bantuan pelatihan itu disebabkan oleh tingginya animo masyarakat yang masuk ke laman tersebut.
"Sepertinya sekarang ini sedang peak hour, kalau dengar cerita yang berhasil mendaftar itu kebanyakan lewat pukul sepuluh malam," kata Insan.
Sebelumnya, pria lulusan Universitas Pendidikan Indonesia ini sudah mencoba mengakses laman resmi Kartu Prakerja sejak Sabtu sore sekitar pukul 17.00 WIB. Namun, pendaftaran belum bisa dilakukan. Ia mengaku tidak tahu kalau program itu baru diluncurkan pada pukul 19.00 WIB, sebab yang ia tahu hanya pendaftaran bisa dilakukan mulai 11 April 2020.
Insan akhirnya bisa mengakses laman pendaftaran itu pada Sabtu malam pukul 21.00 WIB, namun terkendala pada isian. Ke depannya, Insan berharap persoalan semacam ini harus diperbaiki, sehingga para pencari kerja tidak sulit untuk bisa melakukan pendaftaran. "Pemerintah juga harus memperbaiki komunikasi publik mengenai program ini," tuturnya.
Cerita berbeda disampaikan oleh Taufiq Ahmad yang berhasil mendaftar program Kartu Prakerja. Kisahnya dibagikan kepada warganet melalui cuitan di akun twitternya @Taufik_A14. Kepada Tempo, lulusan jurusan tata boga itu mengatakan bahwa pendaftaran itu berhasil dilakukan pada percobaan yang kedua.
Mulanya, pria berusia 21 tahun asal Makassar ini mencoba mengakses laman pendaftaran sekitar pukul 20.30 WITA alias segera setelah program Kartu Prakerja resmi diluncurkan. Pada mulanya, pendaftaran itu mudah dilakukan mulai dari membuat akun hingga melakukan verifikasi akun.
Persoalan datang ketika ia diminta mengisi biodata dan foto KTP serta foto diri dengan KTP. "Lama sekali menunggunya, saya coba dan gagal terus, akhirnya saya nyerah," tutur Taufiq.
<!--more-->
Taufiq pun mencoba kembali proses pendaftaran pada pagi hari ini, Ahad, 12 April 2020. Sekitar pukul 07.00 WITA ia mencoba memasukkan data isian yang sebelumnya gagal terkirim dan berhasil.
Selepas itu, ia mengisi tes dan akhirnya berhasil terdaftar sebagai calon penerima insentif Kartu Prakerja itu. "Saya sempat kesulitan mengisi soal tes yang diberi waktu 25 menit itu, tapi setelah itu aman dan lancar," tutur dia.
Ia berharap ke depannya program tersebut bisa berjalan sesuai rencana pemerintah. Dengan begitu, para peserta bisa segera mendapat pekerjaan selepas adanya bantuan pelatihan itu.
Sebelumnya, pemerintah resmi meluncurkan kartu prakerja pada Sabtu, 11 April 2020. Adapun syarat peserta program Kartu Prakerja adalah Warga Negara Indonesia (WNI) berusia di atas 18 tahun dan tidak sedang mengikuti pendidikan formal. Kemudian para calon peserta, harus mendaftarkan diri di laman resmi dan melalui tiga tahapan.
Pertama, calon peserta atau pendaftar membuat akun Prakerja di situs www.prakerja.go.id. Kemudian pendaftar memasukkan biodata, seperti nama, tempat tanggal lahir, Nomor Induk Kependudukan (NIK), dan sebagainya. Lalu semua data tersebut akan diverifikasi ke Kementerian/Lembaga terkait.
Kedua, para pendaftar mengikuti tes motivasi dan kemampuan dasar selama sekitar15 menit. Setelah menyelesaikan sejumlah tes, maka peserta akan mendapat pemberitahuan melalui email. Ketiga, setelah mendapat email pemberitahuan pendaftar bisa bergabung di gelombang pendaftaran yang sedang berlangsung.
Setiap pekannya, mulai kemarin sampai pekan keempat November 2020, akan dibuka kuota untuk sekitar 164 ribu peserta. Pendaftaran dapat dilakukan setiap saat, 24 jam 7 hari dalam seminggu.
Untuk gelombang pertama, pendaftaran dibuka sampai Kamis 16 April 2020, pukul 16.00 WIB. Adapun besaran bantuan pelatihan dan insentif yang diterima oleh masing-masing peserta sebesar Rp 3.550.000, dan akan menyasar kepada 5.6 juta peserta selama tahun 2020.
EKO WAHYUDI