Ramayana Depok PHK 87 Karyawan, Aprindo: Corona Timbulkan Anomali

Kamis, 9 April 2020 17:04 WIB

Suasana gerai Ramayana yang tutup di City Plaza Depok, Jawa Barat, Kamis, 9 April 2020. Ramayana menutup operasionalnya di City Plaza Depok, dimana 87 karyawan terkena PHK lantaran omzet penjualan yang menurun diakibatkan wabah virus Corona atau COVID-19. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Solihin angkat bicara soal ditutupnya operasional Ramayana Department Store di City Plaza Depok atau Ramayana Depok karena penurunan penjualan yang cukup besar. Akibatnya sebanyak 87 pegawai mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).

Solihin mengatakan, fenomena pandemi virus Corona atau Covid-19 telah membuat sektor ritel penjualan pakaian sangat terpukul. Banyak mal dan pusat perbelanjaan menutup gerainya untuk mengurangi penyebaran virus corona.

Hal tersebut menyebabkan merosotnya penjualan retail. "Turunnya bisa di atas 90 persen, bahkan mungkin 98 persen," kata Solihin ketika dihubungi, Kamis, 9 April 2020.

Penjualan lewat online pun dinilai tak mampu mendorong transaksi penjualan dari produk pakaian jika dibandingkan dengan transaksi secara konvensional. Sebab, prioritas masyarakat saat ini adalah bagaimana memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.

Fenomena kali ini berbanding terbalik dengan keadaan tahun lalu karena biasanya menjelang Ramadan dan Idul Fitri merupakan puncak dari penjualan setiap sektor retail. Tetapi akibat pandemi Corona malah terjadi anomali pada bisnis retail.

Pihaknya pun mengaku saat ini terus memutar otak guna menyiasati penjualan serta pemasukan yang terus menurun. Solihin mengatakan, jika kondisi pandemi seperti ini terus berlangsung lama, maka ia tidak yakin para pengusaha ritel akan bisa bertahan.

Salah satu opsi yang akan diambil pengusaha untuk mengurangi biaya dengan melakukan PHK. "Saya khawatir keputusan pengusaha tak melakukan PHK terlalu lama juga akan menyulitkan," ucapnya.

Sebelumnya, Store Manager Ramayana Depok, M Nukmal Amdar menyatakan keputusan menutup operasi gerai dan melakukan PHK karena dampak perlambatan ekonomi akibat penyebaran virus Corona telah berimbas pada penurunan penjualan retail yang cukup besar.

Nukmal mengaku toko tidak mampu menutupi biaya sampai ke depan. "Akhirnya pusat memutuskan untuk tutup operasional,” katanya kepada Tempo, Selasa 7 April 2020.

Terkait nasib para karyawan Ramayana terkait, Nukmal mengatakan, perusahaan tetap akan membayar uang pesangon sesuai aturan yang berlaku. “Hak karyawan akan diberikan pesangon sesuai ketentuan. Prosesnya dalam tahap pemanggilan dengan kesepakatan bersama,” ucapnya.

ADE RIDWAN YANDWIPUTRA

Berita terkait

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

6 hari lalu

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Baca Selengkapnya

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

6 hari lalu

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

Salah satu karyawan Google pun buka suara terkait PHK yang dilakukan Google terhadap 28 karyawan.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Lakukan PHK Karyawan, Simak Ketentuan Hak dan Kewajiban yang Harus Ditaati

6 hari lalu

Perusahaan Lakukan PHK Karyawan, Simak Ketentuan Hak dan Kewajiban yang Harus Ditaati

Perusahaan yang melakukan PHK perlu memperhatikan beberapa ketentuan mengenai hak dan kewajibannya terhadap karyawan.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

9 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

9 hari lalu

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

Raksasa teknologi Tesla, Google, dan Amazon melakukan PHK karyawan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Cerita Pilu RM, Mahasiswi Universitas Jambi Kerja Paksa di Jerman dari Sortir Buah hingga Kuli Bangunan

29 hari lalu

Cerita Pilu RM, Mahasiswi Universitas Jambi Kerja Paksa di Jerman dari Sortir Buah hingga Kuli Bangunan

Hingga detik ini, RM, mahasiswa Universitas Jambi itu menyimpan kisah pilu ferienjob dengan kedok magang mahasisw dengan tidak memberitahu keluarga.

Baca Selengkapnya

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

38 hari lalu

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Cakra Nagara mengatakan pembangunan IKN dilakukan gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Bos Unilever Beberkan Alasan Pisahkan Unit Bisnis Es Krim dan PHK 7.500 Pekerja

38 hari lalu

Bos Unilever Beberkan Alasan Pisahkan Unit Bisnis Es Krim dan PHK 7.500 Pekerja

Unilever membeberkan alasan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 7.500 karyawannya di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Unilever Akan PHK 7.500 Karyawan, Begini Penjelasan Lengkap CEO Hein Schumacher

39 hari lalu

Unilever Akan PHK 7.500 Karyawan, Begini Penjelasan Lengkap CEO Hein Schumacher

Unilever bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 7.500 karyawannya di seluruh dunia. Begini penjelasan lengkap CEO Unilever

Baca Selengkapnya

Terdampak Operasi Houthi di Laut Merah, Pelabuhan Israel Terancam PHK Pekerja

39 hari lalu

Terdampak Operasi Houthi di Laut Merah, Pelabuhan Israel Terancam PHK Pekerja

Separuh pekerja di Pelabuhan Eilat Israel berisiko di-PHK akibat serangan milisi Houthi terhadap kapal Israel atau kapal menuju dan dari Israel

Baca Selengkapnya